Baca Juga: Begini Respon Mantan Pemain Real Madrid Melihat Tragedi Kanjuruhan!
Sementara itu, anggota Komite Eksekutif PSSI, Ahmad Riyadh menilai bahwa panpel laga Arema FC vs Persebaya Surabaya membuat kesalahan teramat fatal.
Kesalahan fatal yang dimaksud ialah panpel tidak membuka beberapa pintu stadion mulai menit ke-80.
Situasi tersebut dinilai menjadi salah satu penyebab banyak suporter yang kesulitan mencari jalan keluar setelah polisi menembakkan gas air mata.
Fatalnya, hal terseut membuat para suporter terjepit dan terhimpit di keramaian yang berujung pada jatuhnya korban jiwa.
"Itu kesalahan dari panpel," ucap Ahmad Riyadh menegaskan.
Oleh karenanya, Komdis PSSI juga menjatuhkan huuman berat kepada Ketua Panitia Pelaksana Arema FC, Abdul Haris dan Petugas Keamanan Suko Sutrisno.
Dalam kesempatan yang sama, PSSI menegaskan bahwa penyelidikan mereka sebatas pelaksanaan aturan atau "law of the game".
Di luar ranah tersebut, PSSI menyerahkan kasusnya kepada pihak kepolisian.
Adapun kerusuhan terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Source | : | Antaranews.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |