"Jadi selain banyak suporter dari dalam, itu juga banyak suporter yang ada di luar. Jari alasannya demi keamanan.
Baca Juga: Dedengkot Persib Bandung Serukan Perdamaian Suporter, Viking-Jakmania!
"Sebenarnya tidak semuanya tertutup, sebagian sudah ada yang dibuka. Yang masih ditutup itu telat komando.
"Belum sampai ke tujuan (penjaga pintu,red). Padahal lebih penting lagi jika ada jalur evakuasi. Ini ke depan harus ada hitungan dan simulasinya.
"Untuk menentukan berapa orang yang bisa lewat dengan lancar di sebuah pintu misalnya." imbuhnya.
Sama dengan PSSI, Kompolnas juga menyampaikan temuan adanya pihak yang mengunci pintu 13 sebelum traged Kanjuruhan terjadi.
Baca Juga: Kunjungi Stadion Kanjuruhan, Jokowi Dapat Gambaran 3 Masalah Ini
Hal ini diungkapkan Albertus Wahyurudhanto yang mengungkapkan temuan mereka juga mengarah pada panitia pelaksana pertandingan.
"Ada (yang mengunci). Kami konfirmasi ke Kapolres (Malang) bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu," ucap Albertus.
"Secara logika yang pegang kunci adalah panpel (panitia pelaksana). Tidak mungkin polisi megang kunci," imbuhnya.
Sementara menurutnya, tembakan gas air mata yang dilakukan pihak kepolisian justru memperparah kondisi yang dialami penonton saat itu.
"Menurut beberapa informasi, itu (gas air mata) yang menjadi pemicu kemudian orang berebutan untuk keluar pintu." imbuhnya.
Source | : | Suryamalang.tribunnews.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |