Muka Melepuh dan Kaki Patah, Aremania Ini Harus Berhutang untuk Bayar Infus

Eko Isdiyanto Jumat, 7 Oktober 2022 | 14:02 WIB
Nur Saguwanto, Aremania 19 tahun dengan mata melepuh korban gas air mata dan kaki patah saat tragedi Kanjuruhan. (dok-suryamalang.tribunnews.com)

BOLASTYLO.COM - Pemuda berusia 19 tahun bernama Nur Saguwanto harus berhutang demi bisa bayar infus di saat harus menahan rasa sakit mukanya yang melepuh dan kakinya patah dalam Tragedi Kanjuruhan.

Korban Tragedi Kanjuruhan, Nur Saguwanto berada dalam kondisi pilu di saat tubuhnya penuh luka dan kini hanya bisa pasrah di rumahnya.

Tak hanya luka fisik, Nur Saguwanto juga mengalami luka psikis yang belum sembuh dan harus berhutang demi bisa membayar infus.

Keluarga Saguwanto hanya mendapat penghasilan sebagai buruh tani belum tahu bagaimana kelanjutan pengobatan untuk sang anak yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan.

Meski pemerintah sudah menyatakan akan menanggung semua biaya perawatan korban, kondisi Saguwanto masih memilukan dengan wajah melepuh dan pergelangan kakinya yang patah.

Baca Juga: Jelang Denmark Open 2022, Apriyani Rahayu Memuji Fadia Silva Sosok yang Tak Mudah Grogi

Gangguan fisik yang dialaminya di hari Sabtu Malam, 1 Oktober 2022 itu masih bisa terlihat jelas, meski pemuda asal Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen ini tak mengingat jelas tragedi.

Saat kejadian Saguwanto pingsan dan baru tersadar ketika sudah berada di RSUD Kanjuruhan dan mendapati kondisinya sudah seperti itu.

"Setelah gas air mata ditembakkan saya sudah tidak ingat apa yang terjadi. Tiba-tiba saja sudah ada di rumah sakit saja. Namun bersyukurnya saya masih bisa selamat," ucap Saguwanto.

"Saya masih sempat mengingat banyak orang di tribun saya. Saat ini penuh sesak, di tengah-tengah dirangkul teman dan saya sudah nggak sadar lagi waktu itu.

Baca Juga: Membuka Mata FIFA Jika PSSI Doyan Bikin Kesalahan Sejak Dulu

"Saya baru tersadar sekitar pukul 04.00 WIB di RSUD Kanjuruhan. Kemudian baru bisa menghubungi orang tua pukul 06.00 WIB.

"Katanya jantung saya sudah baik jadi disuruh pulang. Saya gak tahu itu soal bantuan-bantuan, belum ada (yang datang).

"Saya juga masih trauma, kadang-kadang masih teringat (kejadian Tragedi Kanjuruhan). Yang saya rasakan bagian kaki ini masih sakit dan dada juga.

"Sesekali jika dibuat napas agak sesak dan sakit. Belum bisa kalau melihat seperti ke arah sinar, matahari masih silau begitu." imbuhnya.

Baca Juga: Erik Ten Hag Beberkan Kunci Kesuksesan Man United Menang di Liga Eropa!

Menurut laporan Surya Malang, Saguwanto harus mencari hutangan untuk membayar biaya perawatan infus yang harus bayar sendiri.

Nominal hutang yang dimiliki keluarga Saguwanto senilai Rp 750 ribu untuk bayar biaya infus karena orang tua yang tak mampu membayar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Suryamalang.tribunnews.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan