Temuan TPF Aremania, Polisi Intimidasi Saksi Tragedi Kanjuruhan Sampai ke Rumah

Eko Isdiyanto Senin, 17 Oktober 2022 | 07:00 WIB
Hasil investigasi tragedi kanjuruhan. ()

BOLASTYLO.COM - Hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania ditemukan adanya intimidasi yang dilakukan pihak kepolisian terhadap saksi Tragedi Kanjuruhan.

Bahkan intimidasi yang dilakukan terhadap para saksi Tragedi Kanjuruhan dilakukan polisi hingga mendatangi rumah mereka agar mau 'tutup mulut'.

Hal ini disampaikan langsung Sekjen Federasi Kontras, Andi Irfan selaku perwakilan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan pendamping TPF Aremania.

Temuan intimidasi ini berdasarkan hasil investigasi selama 10 hari dengan meminta keterangan dari korban, keluarga hingga saksi lainnya.

Laporan TPF Aremania menyatakan jika sejumlah korban Tragedi Kanjuruhan didatangi arapat Kepolisian Kabupaten Malang pasca insiden.

Baca Juga: Tim Indonesia Siap Tanding di Denmark Open 2022, Marcus/Kevin Kejutkan Fan!

Korban dan keluarga diminta tidak melakukan upaya lanjut maupun gugatan hingga ke ranah hukum pasca tragedi yang merenggut lebih dari 100 nyawa manusia ini.

"Walaupun tidak ada laporan bahwa aparat kepolisian melakukan tindak kekerasan atau ancaman, tapi kehadiran mereka ke rumah keluarga korban," ucap Andi Irfan.

"Dan permintaan mereka agar keluarga korban tidak melakukan upaya hukum lebih lanjut pada peristiwa ini itu bisa kita klasifikasikan sebagai bentuk intimidasi," imbuhnya.

Profesionalitas disinggung Irfan dalam hal ini, khususnya terhadap sikap kepolisian yang seharusnya tidak melakukan intervensi.

Baca Juga: Keinginan Mulia Anak Asuh Shin Tae Yong, Ingin Membawa Nama Indonesia ke Luar Negeri!

Polisi dinilai cenderung menyalahgunakan kewenangan hingga berujung pada hukum yang tidak adil jika polisi sudah tidak beres.

"Negeri ini membutuhkan polisi yang profesional, bukan polisi yang cenderung omnibus of power, bukan polisi yang cenderung menyalahgunakan kewenangan," ujar Andi Irfan.

"Kita semua cinta polisi, kita butuh polisi. Tidak ada negara demokratik, tidak ada hukum yang adil kalau polisinya tidak beres.

"Keadilan hukum hanya bisa diwujudkan kalau polisi kita bersih dan profesional." imbuhnya.

Baca Juga: Liverpool Vs Man City, Pep Guardiola Akui Magis Anfield Luar Biasa!



Source : Kompas.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan