BOLASTYLO.COM - Bupati Malang, Muhammad Sanusi sebelumnya sesumbar pihaknya sudah mengeluarkan Rp900 juta untuk biaya pengobatan koran Tragedi Kanjuruhan.
Muhammad Sanusi bahkan menegaskan pihaknya sudah menalangi sepenuhnya biaya pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.
Bahkan jika biaya pengobatan di luar RSUD Kanjuruhan juga akan ditalangi Pemkab Malang, menurutnya sudah ada 100 korban yang sudah ter-cover.
"Bagi korban yang menjalani perawatan medis di RSUD Kanjuruhan, biaya perawatan sepenuhnya ditanggung kami," ujar Muhammad Sanusi.
"Dana yang kita gunakan melalui anggaran biaya tak terduga (BTT) Pemerintah Kabupaten Malang. Sampai saat ini sudah sekitar Rp 900 juta yang sudah terserap untuk biaya perawatan korban.
"Hingga kini kami masih berfokus pada penanganan medis dan psikologis korban tragedi Kanjuruhan. Kami juga terus melakukan trauma healing.
"Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sampai saat ini ada sekitar 100 korban lebih yang kami dampingi." imbuhnya.
Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ada Aremania korban Tragedi Kanjuruhan yang belum tersentuh dana bantuan pengobatan.
Dilansir BolaStylo.com dari Surya Malang, dua orang Aremania pelajar korban Tragedi Kanjuruhan mengaku harus mengeluarkan biaya sendiri untuk pengobatan mereka.
Baca Juga: Mulai Naik Daun, Borok Garnacho Malah Dibongkar Bruno Fernandes
Keduanya adalah Mario Tegarsyah, siswa SMK Tumapel Kota Malang kelas 12 Perhotelan, dan Dimas Putra Aji Pratama, siswa kelas 11 di SMPN 15 Kota Malang.
Mario dan Dimas merupakan korban yang selamat dalam tragedi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
"Kalau saya keluhannya masih sering kepala pusing. Kalau sekarang, kadang ingat dan tidak. Saya juga punya keluhan di kaki kiri karena terjepit," ucap Dimas.
"Yang turun ke lapangan pertama kali kok gak diteliti (diinvestigasi) gitu. Saya pikir yang salah kan yang turun ke lapangan itu," imbuhnya.
Baca Juga: Imbas Piala Dunia 2022, Eks Member T-ara Tunda Resepsi Pernikahan
Biaya pengobatan pun harus ditanggung sendiri, padahal kedua korban ini sudah mengurus surat keterangan RT RW, namun tetap dikenakan biaya pasien umum.
Menurut keterangan Surya Malang, Mario yang mengalami infeksi pada luka di kakinya bahkan saat ini sedang bingung memikirkan biaya.
Hal itu dikarenakan ada saran kepadanya untuk melakukan operasi untuk mengobati luka tersebut, namun ia bingung soal biaya.