Baca Juga: Tak Cuma Bawa Pemain Termuda, Timnas Jerman Juga Bawa Penghancur Lionel Messi ke Piala Dunia 2022
Nasser Al Khater tak memungkiri, bahwa terdapat korban yang meninggal dalam proyek Piala Dunia 2022.
Namun angka korban yang meninggal dunia tak sampai ribuan, bahkan puluhan, yakni hanya tiga orang saja.
Itu pun panitia pelaksana telah menerapkan standar internasional terkait langkah-langkah kesehatan dan keselamatan kerja yang telah diawasi langsung oleh FIFA.
Oleh karena itu, Nasser mengecam media telah 'berkhianat' dengan merusak citra Piala Dunia 2022 Qatar bahkan sebelum turnamen dimulai.
"Outlet media berfokus pada menyoroti hal-hal negatif," kata Nasser dikutip dari media Qatar, The Peninsula, Jumat (11/11/2022).
"Angka ini (kematian tiga pekerja) diberikan kepada mereka (media) berkali-kali tetapi sayangnya mereka tidak mempublikasikan yang sebenarnya," tegasnya.
Adapun munculnya angka 6500 pekerja konstruksi yang tewas itu merupakan akumulasi sejak Qatar pertama kali terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, yakni pada 2010 silam.
Atau bisa dibilang, akumulasi sejak 12 tahun yang lalu dan itupun masih simpang siur.
Berapa jumlah dan apa penyebab pekerja migran yang tewas belum diketahui secara pasti dan data-datanya.
Baca Juga: Tak Cuma Bawa Pemain Termuda, Timnas Jerman Juga Bawa Penghancur Lionel Messi ke Piala Dunia 2022
Terlepas dari isu yang membuat citra Piala Dunia 2022 horor itu, Nasser berupaya untuk menjadikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia tersukses dalam sejarah.
"Prioritas utama kami adalah membuat turnamen ini sukses besar," kata Nasser.
"Kami fokus untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pertama di negara-negara Arab, dan yang paling sukses dalam sejarah turnamen," jelasnya.
Adapun Piala Dunia 2022 tinggal sembilan hari lagi, di mana turnamen akan dimulai pada 20 November sampai 18 Desember mendatang.
Baca Juga: Tak Cuma Bawa Pemain Termuda, Timnas Jerman Juga Bawa Penghancur Lionel Messi ke Piala Dunia 2022
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |