Bahkan pelatih yang dinilai tidak memiliki masalah dengan pihak manajemen, sampai membongkar borok Man United saat telah meninggalkan klub.
Menurut Mirror, Rangnick mengatakan ada beberapa pemain yang mengabaikan perintahnya.
Dia juga merasa ruang ganti MU dipenuhi pemain yang egois, berlebihan, kurang berkualitas, dan punya pengaruh terlalu kuat.
Bahkan, Rangnick dikabarkan terkejut karena kurangnya profesionalisme di ruang ganti Man United.
Pelatih berusia 63 tahun itu berpikir United sangat membutuhkan aksi pembersihan pemain, terutama sosok-sosok yang menjadi benalu di ruang ganti tersebut.
Rangnick juga memberi saran terkait rencana MU di bursa transfer pemain. Dia menyarankan supaya Ten Hag merekrut pemain muda yang lapar gelar.
Baca Juga: Tawa Bahagia Cristiano Ronaldo, Si Pemberontak Man United Sudah Lega?
6. Eric Bailly
Eric Bailly mengungkapkan bahwa dirinya merasa tidak diperlakukan secara adil ketika berada Man United.
Hal ini dikarenakan Manchester United yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi para pemain.
Lantas pemain berpaspor Pantai Gading ini menyebutkan bahwa Manchester United terlalu menganakemaskan pemain Inggris, seperti Harry Maguire dan Luke Shaw.
Bukan hanya itu, Eric Bailly pun membandingkan Manchester United dengan klub-klub lainnya yang berlaga di Liga Inggris.
"Klub seharusnya tidak memprioritaskan pemain Inggris dan memberi semua pemain kesempatan (yang sama)," kata Eric Bailly, dikutip dari ESPN.
"(Seharusnya klub) mendorong iklim persaingan di ruang ganti, bukan hanya memperhatikan beberapa pemain saja."
"Saya selalu merasa bahwa pemain tim nasional (Inggris) diprioritaskan. Itu tidak terjadi di Chelsea atau klub-klub besar Liga Inggris yang lain."
"Sebagian orang mendapat jaminan sebagai starter dan itu melemahkan tim. Untung ten Hag memiliki banyak karakter dan saya harap dia mampu mengubah dinamika itu," jelasnya.
Sejatinya, Erik ten Hag menginginkan Eric Bailly bertahan di Manchester United.
Namun pada akhirnya, Eric Bailly tetap memutuskan pergi lantaran sang pelatih tidak menjaminnya.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Mengklaim Fergie Pun Menangis Melihat Kondisi Man United Saat Ini
Alexis Sanchez, pemain yang direkrut Man United pada 2018 dari Arsenal yang ingin kembali ke klub lamanya setelah sehari berlatih dengan skuad Setan Merah.
Tentu bukan hal yang biasa, seorang pemain bintang yang direkrut kemudian merasa tidak cocok dengan sistem pelatihan yang ada di dalam tim barunya.
Namun perasaan yang diutarakan Sanchez hanya berbuah tertawaan dari pihak yang dimintai tolongnya agar bisa pergi dari Old Trafford.
"Pada pelatihan pertama yang saya lakukan, saya menyadari banyak hal," ucap Alexis Sanchez dikutip dari Mirror.
"Saya pulang dan memberi tahu perwakilan saya, 'Tidak bisakah kontrak dibatalkan agar bisa kembali ke Arsenal?'.
"Mereka mulai tertawa dan saya memberi tahu mereka bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan saya, saat itu waktu baru bergabung." imbuhnya.
8. Lukaku
Sebelum Lukaku berlabuh ke Giuseppe Meazza di bursa transfer musim panas lalu, dirinya sempat membela Manchester United selama dua musim.
Hanya saja karena performa yang kian menurun, Setan Merah terpaksa menjual sang bintang.
Tahun 2019 pun diakuinya menjadi masa-masa sulit karena bintang Timnas Belgia itu sulit menampilkan performa terbaik sehingga hengkang ke Inter Milan.
Lukaku lantas menuding jika pola kepalatihan berbeda di Manchester United menjadi penyebab dirinya melempem.
"Satu tahun karier yang buruk terjadi pada saya, dan itu merupakan saat-saat sulit bagi saya untuk membuat keputusan," kata Lukaku.
"Saya harus pergi ke tempat lain di mana aspek bermain saya masih berlaku dan bekerja sama dengan orang-orang yang membutuhkan saya."
"Terdapat perbedaan latihan di sini (Inter Milan) karena mereka berlatih dengan keras, coba saja anda tanya Ashley Young, dia juga akan menyatakan hal yang sama."
"Ada perbedaan di sini di mana ikatan tim sangat kuat karena segalanya dilandasi kebersamaan," tambahnya.
9. Ashley Young
Ashley Young pun secara tidak langsung juga mengkritisi pola kepelatihan Man United.
Jika ditelisik lebih jauh, memang terjadi perbedaan besar dari cara kepelatihan Inter Milan dan Man United sehingga Young mengamini perkataan Lukaku.