Piala Dunia 2022 - Ngerinya Politik Negara Barat Demi Hancurnya Qatar

BOLASTYLO.COM - Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, Noel Le Graet terkejut kampanye media Barat gagal menghancurkan Piala Dunia 2022 Qatar.

Menurut Noel Le Graet, media Barat sudah terlalu berlebihan dalam mengkampanyekan penentangan digelarnya Piala Dunia 2022 di Qatar.

Namun di satu sisi, Noel Le Graet juga mengaku pihaknya suka dengan hal-hal berlebihan dalam mengatasi banyak masalah di Prancis.

Seolah seperti mengkritik diri sendiri, pernyataan Noel Le Graet menunjukkan bagaimana ngerinya politik negara Barat dalam memainkan isu.

Namun jika isu politik yang dimainkan tidak berhasil, negara-negara Barat ini masuk ke modus standar ganda sesuai pengakuan Le Graet.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Kemunafikan Barat, Pelatih Inggris Disemprot Wartawan Iran

"Saya yakin telah terjadi kampanye yang berlebihan melawan Qatar. Tapi Anda tahu, kami suka sedikit berlebihan di Prancis dalam banyak masalah," ucap Le Graet.

"Sisi politik terkadang mengejutkan saya. Saya percaya negara ini adalah apa adanya. Saya melihat dari sisi sepak bola.

"Terserah para politisi untuk melakukan pekerjaan mereka." imbuhnya.

Bagi Le Graet, Prancis tidak memiliki alasan yang benar untuk menunjukkan ketidakpuasan terhadap Qatar sebagai dua negara.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Sebagai Fan Real Madrid, Rafael Nadal Dukung Lionel Messi

Le Graet juga percaya serangan media Barat terhadap Qatar masih akan terus berlangsung meski negara ini sukses menggelar Piala Dunia.

Ia juga terkejut dengan pihak yang masih mempertanyakan kapasitas Qatar menggelar Piala Dunia 2022, meskipun kenyataan menunjukkan hal berbeda.

Qatar sukses menggelar Piala Dunia 2022 meskipun diserang berbagai media Barat, termasuk isu LGBT, alkohol dan seks bebas yang dilarang.

Bagi Le Graet, usaha media Barat menggiring isu politik untuk menghancurkan Qatar sudah tidak efektif dan tidak berhasil.

Baca Juga: Kenalan Yuk dengan Aragula, Sayuran Hijau yang Baik untuk Ginjal

Buktinya banyak suporter yang memenuhi Qatar, berbondong-bondong membela negara tercinta di stadion saat laga berjalan.