BOLASTYLO.COM - Emosi Cristiano Ronaldo meledak usai ditarik keluar di laga Portugal melawan Korea Selatan, matchday pamungkas fase Grup H Piala Dunia 2022 Qatar.
Digelar di Stadion Education City, pada Jumat (2/12/2022) Cristiano Ronaldo gagal bawa Portugal petik kemenangan atas Korea Selatan.
Portugal justru kena gebuk Taeguk Warriors lewat gol telat Hwang He-Chan yang mengubah papan skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Korea Selatan.
Hasil yang tentu tidak diharapkan anak asuh Fernando Santos, termasuk Cristiano Ronaldo sebagai megabintang di laga ini.
Ronaldo bahkan sempat ngamuk saat 'diusir' dari lapangan pada menit ke-65, Fernando Santos menariknya keluar dan mengganti dengan Andre Silva.
Saking geramnya Ronaldo, ia sempat menunjukkan gestur meminta diam kepada salah satu pemain tepat saat berjalan ke luar lapangan.
Mimik wajah Ronaldo semakin serius ketika bersalaman dengan Fernando Santos, tak pelak banyak yang mengira ia marah usai diganti.
Ditambah jatah bermain itu hanya membuat Ronaldo mendapat rating sebanyak 5,6 dari SofaScore, bisa jadi hal itu memicu kemarahannya.
Namun ternyata, pemain berusia 37 tahun itu mau buka suara dan menjelaskan alasan ia menampilkan gestur marah dan tak terima saat diganti.
Usut punya usut, akar masalah ada pada salah satu pemain Korea Selatan yang meminta Ronaldo berjalan lebih cepat untuk keluar dari lapangan pertandingan.
Ronaldo tak terima, ia merasa pemain Korea Selatan tak punya kuasa menyuruhnya berjalan cepat seperti wasit pemimpin jalannya laga.
Meski begitu, Ronaldo mengaku masalah itu hanya terjadi di dalam lapangan pertandingan, setelah itu semuanya selesai.
Eks bintang Manchester United menegaskan dirinya ingin fokus dengan pertandingan Portugal selanjutnya di babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Ini Tipe Kepribadian Berdasarkan Jenis Kopi Kesukaannya, Kamu yang Mana?
"Masalahnya ada sebelum saya berjalan keluar. Satu pemain Korea Selatan meminta saya untuk segera pergi. Saya kemudian menyuruh dia untuk diam!," ucap Ronaldo.
"Dia tidak memiliki otoritas untuk menyuruh saya. Jika dia wasit, dia berhak meminta saya mempercepat langkah.
"Namun, tidak perlu ada kontroversi. Apa yang terjadi di lapangan, selesai di lapangan. Kami (Portugal) harus bersatu untuk menghadapi fase gugur." imbuhnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |