Setelah penantian panjang selama delapan bulan dan 13 turnamen lamanya, Jojo pun kembali mencapai partai puncak.
Jojo sendiri mengakui bahwa selebrasinya dilakukan secara spontan, apalagi ini merupakan final perdananya di Istora Senayan sejak Asian Games 2018 silam.
"Ini final pertama (di Istora) setelah Asian Games, jadi ini berarti sekali buat saya," kata Jojo dikutip BolaStylo dari Kompas.com.
"Lebih berarti lagi perjuangan keras kami selama ini, saya coach Irwansyah, dan anak-anak lainnya.
"Merasakan momen manis, boleh dong kami merayakannya di lapangan?" tegasnya.
"Itu spontan karena poinnya tipis juga, jadi ekspresinya seperti itu," jelasnya.
Adapun Jojo juga mengomentari resep untuk mengalahkan Shi Yu Qi kali ini ialah mengubah strategi secara mendadak di tengah-tengah pertandingan.
"Ya sebenarnya bukan Shi yang kendur atau bagaimana, karena saya pun harus mengubah strategi dan berulang kali merebut keunggulan," kata Jojo dikutip dari Antaranews.
"Jadi saya tidak mau membiarkan poin demi poin hilang dengan mudah," jelasnya.
Baca Juga: Cerita Heroik di Balik Bangkitnya Jojo Kalahkan Wakil China & Lolos ke Final Indonesia Masters 2023
Source | : | Kompas.com,Antaranews.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |