Alasannya, setiap pemain muda membutuhkan banyak menit bermain untuk menimba pengalaman.
Menurut Witan, Jakarta merupakan salah satu tempat yang ideal karena suburnya iklim kompetisi.
Bahkan dituturkannya, banyak anak Palu yang sudah memiliki bakat sebagai pesepak bola namun kurang mendapat jam terbang.
"Kalau di Jakarta, lebih banyak kompetisi yang diikuti. Begitu juga di Ragunan, malah bisa mengikuti turnamen internasional di luar negeri," ujar Witan.
Meski ditempa berbagai perjuangan ketika menjadi anak perantauan, namun siapa sangka sosok pahlawan Indonesia itu dulunya merupakan sosok yang kerap menangis karena hal sederhana.
Rahasia tersebut diungkapkan langsung oleh ayah dari Witan Sulaeman, Humaidi.
Sang ayah mengungkapkan, Witan kerap menangis jika tak diantarkan orangtuanya ke lapangan sepak bola untuk latihan.
Baca Juga : Jenis Olahraga yang Mampu Meningkatkan Kesuburan dan Kualitas Sperma Pria
Witan Sulaeman telah menggelontorkan tiga gol sepanjang Piala Asia U-19 2018.
Dua gol lain dicetak Witan saat menghadapi timnas U-19 Taiwan pada laga perdana Grup A yang berlangsung pada Kamis (18/10/2018).
A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Muhammad Shofii |
Editor | : | Muhammad Shofii |