Setelah menyetorkan uang, Mochammad Supriadi dibawa ke Jakarta.
Dia ditelantarkan dan sempat menggelandang di Jakarta.
Mochammad Supriadi bahkan sempat menjual sepatu dan bajunya demi bertahan hidup.
Beruntung, nasib baik masih menaungi Supriadi.
Baca Juga : Zulfiandi dan Tendangan Roketnya ke Gawang Thailand Pukau Media Asing
Teman baiknya mengajaknya bergabung dengan sekolah sepak bola Bina Taruna.
Karier Mochammad Supriadi kemudian didukung Bina Taruna.
Kebutuhan hidup hingga sekolah sepak bola, dicukupi oleh Bina Taruna.
Perkenalan Supriadi dengan sepak bola juga terbilang cukup unik.
Ia kerap diajak sang bunda berjualan es di tepi lapangan sepak bola.
Sang ibunda, Kalsum, yang tak tega melihat sang anak bermain bola sendirian di lapangan, akhirnya mendaftarkan Supriadi untuk bergabung dengan Rungkut FC.
Suatu waktu Supriadi yang berkesempatan mengikuti sebuah turnamen diminta membayar 700 ribu rupiah untuk biaya pendaftaran, keberangkatan, dan akomodasi.
Baca Juga : Digugat Cerai Gisella Anastasia Tak Buat Semangat Gading Marten Saksikan La Liga Experience Kendor
Supriadi pun memutuskan untuk membantu ibunya berjualan es untuk biaya turnamen tersebut.
Sayangnya, uang yang terkumpul belum cukup, sehingga akhirnya sang ibu harus mencari pinjaman dan menjual baju-baju bekas miliknya.
Bahkan menurut penuturan sang ibu, ia sempat menjual beras dan menggadaikan baju ke pegadaian dengan berjalan kaki.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR