Hormon tersebut merupakan kortisol yang diproduksi tubuh saat kita sedang stres, menyebabkan lemak tetap bertahan di tubuh dan menahan air.
Peningkatan kadar kortisol yang merupakan akibat dari stres, kecemasan, atau kurang tidur, kata Hultin, itu bisa mempersulit penurunan berat badan.
"Kortisol adalah hormon 'fight or flight'. Jadi saat produksinya melonjak, tubuh tak bisa membakar lemak dengan baik," tambahnya.
Agar kita tak mudah terserang stres, pastikan kita memiliki pola tidur yang cukup dan memiliki pola makan yang sehat.
Selain itu, kita juga harus melakukan kegiatan yang membuat pikiran rileks seperti olahraga, membaca buku yang bagus, mandi atau menonton film.
4. Proses ketosis yang tak menentu
Saat proses ketosis dalam tubuh tak menentu, tentu akan menghambat penurunan berat badan.
Perlu waktu agar tubuh membakar lemak dengan baik. Jadi, ini bukan proses yang instan.
“Tidak diragukan lagi, diet ketogenik bersifat restriktif. Butuh waktu, perencanaan, dan ketekunan untuk tetap melakukannya," kata Hultin.
Baca Juga : Resep Rahasia Latihan Marcus/Kevin Jelang BWF World Tour Finals 2018
Sayangnya, beberapa orang yang melakukan diet ini justru tak displin.
Mereka malah mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, entah disengaja atau tidak, yang bisa menjadi pertanda kita terlalu membatasi gaya hidup.
5. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis
Jangan berasumsi makanan manis, meski berkarbohidrat rendah, memiliki nutrisi yang tinggi.
Meskipun terlihat lezat, beberapa makanan terkadang masih memiliki kalori yang tinggi.
Jadi, jika kita masih mengonsumsi makanan manis secara teratur, berat badan kita tak akan menurun.
Manning merekomendasikan kita untuk mengonsumsi makanan manis atau makanan penutup hanya seminggu sekali, meski makanan tersebut mengandung karbohidrat yang rendah.
"Tidak ada makanan penutup yang terbaik atau terburuk dalam diet keto. Masalahnya, makanan penutup biasanya tinggi kalori dan dapat memicu nafsu makan yang lebih tinggi," ucapnya.
Baca Juga : David Beckham Angkat Bicara soal Selebrasi Berlebihan Juergen Klopp
Ia mengatakan meski makanan tersebut tampak sesuai dengan kandungan nutrisi yang diperlukan dalam diet, pada akhirnya hanya akan mendatangkan masalah.
Makanan manis bisa mengelabui pikiran agar kita terus mengonsumsinya.
6. Tak berhati-hati saat mengonsumsi produk susu
Beberapa produk susu dapat mengahalangi proses ketosis.
Beberapa produk seperti yogurt dan dua persen susu memiliki jumlah karbohidrat yang tinggi.
Bahkan, satu cangkir susu mengandung 13 gram karbohidrat.
Perasa pada yogurt busa menjadi sumber karbohidrat yang tinggi.
Jadi, meski nampak menyehatkan, mengonsumsi yogurt jusru bisa membuat kita mengonsumsi lebih banyak karbohidrat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Muhammad Shofii |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR