foto: Instagram/@simly_ngwengchi
Ng Weng Chi dan Kevin Sanjaya
Ia mengaku bahagia bisa kembali melihat wajah idolanya meskipun tak bertatap muka secara langsung.
Pebulu tangkis 20 tahun ini juga menuliskan ucapan untuk Marcus/Kevin yang tengah bersiap di BWF World Tour Final 2018 di Guangzhou.
"Melihat mereka lagi di majalah. Terus berjuang minons untuk World Tour Final @kevin_sanjaya @marcusfernaldig," tulis Weng Chi dalam unggahannya.
Dukungan ini bukanlah kali pertama yang disampaikan Weng Chi kepada pasangan ganda putra nomor satu di dunia itu.
Bulan lalu, Weng Chi hadir langsung di arena menyaksikan perjuangan Marcus/Kevin dalam partai final Hong Kong Open 2018.
Baca Juga : Ada Campur Tangan Istri Marcus di Balik Bunga dari Kevin Sanjaya untuk Tunggal Putri Macau?
Marcus/Kevin saat ini digadang-gadang menjadi kandidat kuat juara pada nomor ganda putra menurut Federasi Bulu Tangkis Duina (BWF).
BWF megungkapkan pendapat tersebut menjelang perhelatan World Tour Finals 2018.
View this post on Instagram
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengungkapkan masalah yang dialami di persepak bolaan Indonesia dan meminta dirinya tak terus-terusan di-bully. Edy Rahmayadi memang menjadi sorotan tajam sejak beberapa waktu lalu karena bertindak sebagai Ketua Umum PSSI. Setelah polemik rangkap jabatan, Edy Rahmayadi diminta mundur karena prestasi buruk timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Namun, Edy Rahmayadi mengaku tak gentar dengan tekanan mundur yang dialamatkan kepadanya. Mantan Pangkostrad itu juga menyatakan bahwa dirinya akan bertahan di PSSI hingga akhir masa jabatan pada 2020. Edy Rahmayadi juga mengungkapkan permasalahan sepak bola Indonesia pada sesi jumpa pers di Kantor Gubernur Sumatra Utara. Menurutnya, pesepak bola Indonesia masih sangat minim jumlahnya jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Edy Rahmayadi juga meminta dirinya tidak terus-terusan di-bully karena apa yang ia sampaikan memiliki dasar. Dilansir BolaStylo.com dari Kompas, berdasarkan data 2016, jumlah pemain Indonesia sangat minim. Jumlah pemain Indonesia sangat jauh daripada Belanda yang memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta jiwa penduduk atau Spanyol memiliki 4 juta lebih pemain dari 46,8 juta jiwa warganya. Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80.700.000 jiwa penduduk, Thailand 1,3 juta pemain dari 64.600.000 jiwa penduduk, dan Singapura memiliki 190.000 pemain dari 4.500.000 jiwa. "Sementara, Indonesia hanya punya pemain 67 ribu dari 250 juta jiwa. Tolong jangan bully lagi saya. Kalau mau beritakan, beritakanlah ini,” ucap Edy Rahmayadi kepada para wartawan. Selain itu, Indonesia juga kekurangan stok pelatih mumpuni untuk bersaing dengan negara lain. Masih sesuai data 2016 yang dijabarkan Edy, Spanyol memiliki 22 ribu pelatih, Jerman 28.668 pelatih, Thailand memiliki 1.100 pelatih, Malaysia memiliki 1.810 pelatih, Singapura memiliki 170 pelatih, sedangkan Indonesia hanya memiliki 197 pelatih. LANJUT DI KOMEN
A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on
KOMENTAR