BolaStylo.com - Mantan gelandang Chelsea dan Real Madrid, Michael Essien ungkap perbedaan pemain sepak bola Indonesia dan Benua Afrika.
Bermain satu musim di Persib Bandung, Michael Essien melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar dalam sepak bola.
Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, potensi tersebut dilihat Michael Essien dari para pemain muda yang dimilikki Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Akmal Marhali melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi.
Akmal Marhali ketika sempat bertemu di Jakarta dan bertukar pikiran serta pengalaman.
Baca Juga : Pecundangi Manchester United, Pelatih Liverpool Malah Diterpa Masalah
"Essien menyebut potensi pesepakbola Indonesia sangat besar. Dibekali bakat alam," tulis Akmal Marhali, Sabtu (15/12/2018).
Eks pemain Chelsea itu mengatakan, potensi pesepakbola di Indonesia melebihi pemain dari Benua Afrika.
Meski demikian, terdapat sebuah perbedaan mencolok antara pemain muda Indonesia dan Afrika.
Menurut Essien, pemain muda Indonesia tidak memiliki keberanian untuk bermain di luar negeri.
Baca Juga : Catriona Gray Pemenang Miss Universe 2018 Beberkan Manfaat Tekuni Bela Diri Choi Kwang Do
Dia pun sedikit membandingkan hal itu dengan fakta nyata yang dialaminya sendiri.
"Waktu saya dan teman-teman main di timnas Piala Dunia U-17, kami sepakat siapa di antara pemain di tim yang tak main di luar negeri itu generasi gagal," ucap Essien.
"Ini yang membedakan pemain muda Indonesia dan Ghana atau pemain Afrika lainnya. Main di luar negeri akan mengangkat karier baik dari segi teknik maupun mental. Jangan dulu berpikir gaji besar. Itu akan membunuhmu," ucap dia lagi.
Seperti Essien, pemain timnas Ghana generasi Essien sampai saat ini memang masih mampu berbicara banyak di sepak bola Eropa.
Beberapa diantaranya seperti Kwadwo Asamoah, Andre Ayew, Thomas Partey, sampai Kevin Prince Boateng.
Baca Juga : Mengapa Banyak Nama Nguyen di Vietnam? Ini Sejarahnya!
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR