View this post on Instagram
"Tentunya kami juga mengundang PSSI. Kami meminta kehadiran Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi," ucap Najwa.
"Tim @narasi.tv terbang langsung ke Medan menemui Ketua PSSI di kantor Gubernur Sumut," ucap dia lagi.
"Namun karena jadwal dan kesibukannya sebagai pemimpin daerah, Edy Rahmayadi tidak bisa ikut dalam diskusi soal isu penting dalam sepak bola ini," imbuhnya.
"Kami kemudian meminta kehadiran Wakil Ketua umum PSSI Joko Driyono. Namun yang bersangkutan tidak bersedia," ujar Najwa.
"Kami beralih ke Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto yang juga menolak hadir dan duduk bersama Kapolri dan Menpora untuk mencari solusi atas persoalan yang sudah sekian lama menggerogoti sepak bola kita." ujar dia lagi..
Najwa Shihab dengan beberapa narasumber juga membahas nama-nama yang disebut 'mendalangi' pengaturan skor pada Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 1, (28/11/2018).
Mulai dari mafia sepak bola, sindikat pengaturan skor, dan sepak bola gajah sudah sangat menodai dunia sepak bola tanah Indonesia.
Baca Juga : Model Prancis Ungkap Borok Anthony Martial Usai Mendapat Pesan dan Video Porno
Menyusul dari diskusi tersebut, bagi Najwa kejanggalan demi kejanggalan mulai terlihat sehingga patut untuk dicari siapa sebenarnya dalang dibalik skandal tersebut.
"Kejanggalan demi kejanggalan soal skandal pengaturan skor yang menyeret sejumlah pihak mulai dari pemain, ofisial pertandingan, hingga federasi satu per satu mulai terbuka," tulis Najwa lagi.
"Jika liganya penuh manipulasi, bagaimana Garuda bisa berprestasi? Langkah konkret seperti apakah untuk memberangus para mafia yang mengotori lapangan hijau?" imbuhnya.
Mata Najwa akan disiarkan langsung secara langsung di Trans 7, malam ini tepat pukul 20.00 WIB. Selain itu, Anda juga dapat menyaksikannya via live streaming.
Berikut link live streaming Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 2.
Baca Juga : Roh Pelatih Legendaris Manchester United Bersemayam pada Sosok Pengganti Jose Mourinho
View this post on Instagram
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR