BolaStylo.com - Menjelang pergantian tahun, kompetisi sepak bola di Indonesia pada 2019 kembali akan dimeriahkan oleh empat pemain naturalisasi baru.
Empat pemain asing akan segera tergabung ke dalam daftar pemain sepak bola yang telah di naturalisasi oleh Indonesia.
Dari keempat pemain tersebut, dua sudah mengurus proses awal sejak musim dan dua lainnya di penghujung tahun 2018.
Dilansir BolaStylo.com dari BolaSort.com, sebelum itu lima pemain asing telah menjadi anggota dari pemain naturalisasi Indonesia pada awal tahun 2018.
Kelima pemain itu adalah Mamadou El Hadji (Sriwijaya FC), OK John (Madura United), Ilija Spasojevic (Bali United), Alberto Goncalves (Sriwijaya FC), dan Esteban Vizcarra (Sriwijaya FC).
Baca Juga : Pernyataan Maman Abdurrahman soal Keanehan dalam Final Piala AFF 2010
Lalu, siapa saja pemain yang akan menyusul kelima nama diatas untuk memiliki paspor Indonesia, berikut simak lebih lengkapnya.
1. Shohei Matsunaga (PSMS Medan)
Pesepak bola asal Jepang ini telah mengurus proses naturalisasi sejak 2017 lalu.
Meski ia telah memenuhi berbagai syarat yang diajukan, hingga kini proses tersebut belum rampung.
Ia mengaku minatnya untuk naturalisasi adalah suka dengan keramahan masyarakat Indonesia.
View this post on Instagram
"Saya senang dan nyaman di Indonesia. Orang-orang di sini suka bercanda, saya suka itu," ucap Matsunaga, Januari 2018.
Hijrah ke Indonesia pada 2011, Liga 1 2018 kini Matsunaga membela PSMS Medan.
Nahas, tim yang ia bela justru terdegradasi. PSMS menjadi juru kunci Liga 1 2018.
2. Silvio Escobar (Perseru Serui)
Berbeda dengan Matsunaga, Silvio baru mengajukan naturalisasi pada awal 2018.
Escobar mendapat kesempatan menjadi WNI karena menikah dengan warga Indonesia, Messy Marsita.
“Saya cinta negeri ini. Saat pertama kali tiba di Indonesia pada 2013, saya tidak berpikir bakal menikah dengan wanita Indonesia. Ternyata, saya mendapat jodoh di sini." ucap Escobar.
View this post on Instagram
Ia mengaku cinta dengan Indonesia dan meskipun usianya telah mencapai angka 31 tahun, Silvio berharap dapat menjadi bagian dari skuat timnas Indonesia.
"Saat ini, saya sedang mengurus proses naturalisasi. Saya memang ingin menjadi warga negara Indonesia,” ucap dia lagi.
Baca Juga : Pasca Dipecat Manchester United, Jose Mourinho Justru Asyik Hamburkan Uang
3. Yoo Hyun-koo (Sriwijaya FC)
Meskipun Sriwijaya FC baru saja menelan pil pahit setelah terdegradasi ke Liga 2 untuk kompetisi musim 2019, hal itu tak membuat minat Hyun-koo menjadi WNI surut.
Kepastian Hyun-koo untuk menjadi Warga Negara Indonesia dikatakan langsung oleh manajer tim, Ucok Hidayat.
View this post on Instagram
Meski demikian, Ucok mengaku tujuan gelandang asal Korea Selatan ini untuk mendapatkan paspor WNI masih belum diketahui jelas.
"Dia sudah mengurus sendiri (naturalisasi) secara cepat. Dia sudah mengurus secara pribadi," ujar Ucok Hidayat, Rabu (12/11/2018).
Dua syarat penting, yakni fasih berbahasa Indonesia dan tinggal di Indonesia lima tahun berturut sudah ia genggam.
Baca Juga : Mengenal Silje Solskjaer, 'Kekuatan' di Balik Caretaker Baru Manchester United
4. Fabiano Beltame
Beltrame menjalani proses naturalisasi demi bisa bertahan di Madura United dan hal itu tengah diurus oleh manajemen tim.
Sebab, klub berjuluk Laskar Sape Kerrab hanya mau memperpanjang kontrak Fabiano setelah berstatus pemain lokal.
"Jadi ada program lain, Fabiano ini akan kami proyeksikan sebagai pemain lokal," ucap Haruna Soemitro, Manajer Madura United.
View this post on Instagram
"Kami sudah mulai mengurus di awal bulan kemarin untuk naturalisasi (Fabiano)," ucap dia lagi.
Atmosfer sepak bola sudah tidak asing lagi bagi pesepak bola asal Brasil, Fabiano menapaki kompetisi sepak bola mulai tahun 2005 bersama Persela Lamongan.
Hingga 13 tahun berselang, tercatat sudah lima tim yang ia bela. Selain Persela dan Madura United, tiga tim lain yakni Persmin Minahasa, Persija Jakarta, dan Arema FC.
Baca Juga : Kapolri Tito Karnavian Jelaskan Cara Kerja Satgas untuk Membasmi Mafia Pengaturan Skor
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR