BolaStylo.com - Diet jus merupakan satu dari sekian banyak metode yang ditawarkan kepada publik untuk menurunkan berat badan.
Bahkan, diet jus belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyakarat.
Hal itu tak lepas dari figur publik yang menerapkan diet jus dan berhasil mempertahankan bentuk tubuh ideal.
Diet jus dianggap sebagai metode yang mampu menurunkan berat badan dan juga detoksifikasi tubuh.
Selain itu, diet jus dianggap mudah dipraktikkan karena sejatinya hanya perlu mengkonsumsi jus sayur dan buah.
Baca Juga : Peneliti Temukan Cara Diet Intermiten Baru yang Bisa Diraih Tanpa Puasa
Namun demikian, muncul tanda tanya seiring populernya metode diet jus.
Sebenarnya, apakah diet tersebut efektif atau justru menimbulkan bahaya bagi tubuh?
Sebenarnya, program makan bersih bisa saja diterapkan oleh tubuh manusia dengan catatan asupan gizi terpenuhi.
Namun jika seseorang hanya mengkonsumsi jus saja, tentunya asupan gizi tidak terpenuhi karena sayur dan buah hanya didominasi karbohidrat, vitamin dan mineral.
Baca Juga : Kamu Gampang Gemuk ? Coba Diet Ala Key Shinee yang Berhasil Bikin Berat Badan Turun Berkilo-kilo
Sementara itu nutrisionis Jansen Ongko, M.Sc, R.D menjelaskan bahwa gizi pertama yang harus dipenuhi adalah protein dan cairan.
"Itu kurang karena yang penting protein. Karena sumber gizi pertama yang harus terpenuhi adalah protein dan cairan. Cairan sudah masuk zat gizi," ujarnya dalam acara peresmian fasilitas Cold-Pressed Juice dengan teknologi high pressure dari Re.Juve di Cikupa, Banten, Rabu (12/12/2018), dikutip dari Kompas.com.
Jansen mengatakan detoksifikasi dan bertujuan menurunkan berat badan yang hanya mengandalkan jus saja tentunya tidak sehat.
Baca Juga : Deretan Kesalahan dalam Diet Keto yang Membuat Berat Badanmu Susah Turun
Hal ini karena penurunan berat badan seseorang harus dilakukan dengan pembakaran lemak dengan melakukan aktifitas.
Dengan demikian, lemak sebagai cadangan energi dapat hilang ketika energi digunakan.
Sedangkan hal-hal yang masuk dalam detoksifikasi di antaranya adalah buang air kecil, buang air besar, keringat, dan nafas.
Baca Juga : Sukses Turunkan Berat 102 Kg, Begini Cara Diet Arya Permana, Bocah Obestias yang Viral Hingga ke Luar Negeri
Sebagai upaya detoksifikasi agar berjalan alami, seseorang hanya cukup menjaga agar organ tubuhnya sehat.
"Seperti paru, pencernaan, liver, ginjal. Selama organ sehat artinya detoksifikasi baik. Tidak usah pakai suplemen, program detoks untuk detoksifikasi racun," tutur lulusan ilmu gizi di jurusan Nutrition, Diatetics and Food Science di California State University itu.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz gancar Widyamukti |
KOMENTAR