Bolastylo.com - Usai menjadi saksi kunci kasus pengaturan skor laga PSMP Mojokerto Putra kontra Aceh United, penyerang PSMP, Krisna Adi Darma mengalami kecelakaan.
Krisna Adi mengalami kecelakaan lalu lintas setelah motor yang dikendarainya ditabrak oleh truk pada Minggu (23/12/2018).
Menurut kabar yang beredar, Krisna Adi mengalami kecelakaan setelah pulang dari rumah kakaknya, Johan Arga Pramudya, yang berada di Yogyakarta.
Krisna mengalami kecelakaan tak lama setelah dirinya menerima sanksi dari Komisi Disiplin PSSI berupa larangan bermain seumur hidup.
Baca Juga : Terlibat Pengaturan Skor, Karier Sepak Bola Pemain Liga 2 Ini Tamat
Ia diduga sengaja menggagalkan penalti pada laga kontra Aceh United dalam Liga 2 2018 pada 19 November 2018 lalu.
Akibatnya, PSMP yang berpeluang lolos semifinal harus menelan kekalahan 2-3 dari Aceh United di Stadion Cot Gapu, Aceh.
Insiden kecelakaan yang menimpa Krisna membuat Komite Perubahan Sepak Bola Nasional ikut merasa prihatin.
Komisioner Bidang Hukum KPSN, Erwin Mahyudin, meminta kepolisian untuk memberikan perlindungan kepada pihak yang menjadi saksi pengaturan skor seperti Krisna.
Menurut Erwin, insiden kecelakaan yang dialami Krisna memiliki keterkaitan dengan kasus pengaturan skor.
"Patut diduga kecelakaan itu ada benang merahnya dengan rencana buka-bukaan yang bersangkutan. Ini ancaman bagi pihak-pihak yang berniat membongkar mafia match fixing," kata Erwin menambahkan.
Insiden kecelakaan Krisna Adi memang memiliki beberapa keanehan.
1. Jarak rumah Krisna Adi dan sang kakak hanya 1 KM
Johan Arga, kakak kandung Krisna Adi, yang juga mantan pemain PSIM Yogyakarta menyebut kecelakaan yang menimpa sang adik terjadi usai Krisna Adi pulang dari kediamannya.
Jarah rumah Krisna Adi dan sang kakak pun tak jauh hanya 1 KM saja.
"Dia memang dari rumah saya jam dua pagi. Dia datang jam 11 malam. Lalu jam dua dini hari pulang ke rumahnya," tutur Johan Arga dilansir oleh Tribun Jogja.
2. Terjadi di area sepi dan minim saksi mata
Hingga kini, kronologi pasti mengenai kecelakaan yang menimpa Krisna Adi masih menjadi misteri.
Pasalnya, kecelakaan tersebut terjadi di jalan yang sepi sehingga minim saksi mata.
"Dia sama temannya posisi dibonceng atau memboncengkan saya belum tahu karena saksi mata minim. Selain itu tempat kejadian juga sepi, pihak kepolisian tidak ada jadi susah untuk kronologi detailnya," ucap Johan Arga.
Baca Juga : Pengakuan Marcus Horison Bikin Ngakak Rekannya ketika Bahas Isu Pengaturan Skor Piala AFF 2010
Orangtua baru memberi kabar kepada Johan kecelakaan adiknya pagi hari atau beberapa jam setelah kejadian.
3. Janji wawancara dengan media di hari terjadinya kecelakaan
Pada hari kecelakaan, Krisna Adi sebelumnya telah membuat janji dengan salah satu media untuk wawancara terkait sanksi yang dia terima dan dugaan terlibat match-fixing.
Hal tersebut membuat Komisioner Bidang Hukum Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Erwin Mahyudin merasa curiga.
"Patut diduga kecelakaan itu ada benang merahnya dengan rencana buka-bukaan yang bersangkutan," tegas Erwin.
"Apalagi Polri baru saja membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola untuk memberantas match-fixing," Erwin melanjutkan.
Baca Juga : Jose Mourinho Dipecat Manchester United, Alexis Sanchez Dikabarkan Menang Taruhan
Polri harus melindungi Krisna Adi dan pihak lain yang berniat membantu mengungkap praktik match-fixing.
Jika diperlukan, kata Erwin, Polri bisa melibatkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Kami mohon Kapolri memberikan perlindungan jiwa dan hukum kepada yang bersangkutan, termasuk orang-orang lain yang berpotensi menjadi saksi match-fixing yang kini sedang diusut Polri," ucap Erwin.
Source | : | BolaStylo.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR