BolaStylo.com- Pegulat WWE, Priscilla Kelly mengaku menuai rejeki nomplok lain di balik kecaman atas aksi nekatnya.
Priscilla Kelly menuai banyak kecaman akibat aksi yang dilakukannya kala bertarung melawan Deonna Purrazzo.
Dalam laga Maeyoung Classic 30 Desember 2018 silam, Kelly melakukan aksi menjijikan diluar nalar.
Usai menghajar habis Purrazzo, Kelly mmemasukkan tangan ke celananya dan mengambil tampon (sejenis pembalut).
Tampon yang dalam video tersebut berwarna merah dan diduga berisi darah dimasukkan Kelly ke mulut Purrazzo kala itu.
Aksi itu mendapat kecaman dari banyak pihak karena dinilai tak manusiawi dan menjijikan.
Diantara banyak pihak yang mengecam, komentator asal Amerika, Jim Cornette turut melontarkan kecamannya pada Kelly.
Mendapatkan kecaman dari komentator tersebut, Kelly mengaku tak peduli.
"Aku sungguh tak peduli dengan apa yang orang katakan," ucap Kelly seperti dilansir BolaStylo.com dari 411mania.com.
Baca Juga : Gara-gara Aksi Tak Bertanggung Jawab Bek Manchester City, Keluarga Wanita Ini Hancur Seketika
Baca Juga : Meski Sepele, Minum Air Hangat di Pagi Hari Simpan 7 Manfaat Ini
Selain itu Kelly menuturkan ia justru mendapatkan manfaat lain di balik kecaman Jim padanya.
Pasalnya, ia akan mendapatkan banyak perhatian dan banyak orang yang akan mencari tentangnya.
Banyak orang yang akan melihat dan melakukan klik pada akunnya, sehingga ia mendapat keuntungan.
"Jim Cornete berharap aku mati dalam bak minyak mendidih? bagus sekali, tapi ribuan pengikutnya, mereka melihat namaku, mereka mengklik profil ku.
Secara statistik saya mendapatkan banyak viewer, jadi ketika dia men-tweet tentang saya baik ataupu buruk, jutaan pengikutnya akan mengklik halaman saya," respon Kelly saat ditanya perihal kecaman padanya.
Kelly memang menjadi salah satu pegulat yang ramai diperbincangkan sejak insiden tersebut.
Banyak yang penasaran dan mencari tahu tentangnya.
Meski pada akhirnya beberapa memang meninggalkan komentar negatif di Instagram maupuan twitter Kelly.
Source | : | 411mania.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR