Lennard mengaku pernah berpacaran dengan megabintang Juventus itu sepuluh tahun yang lalu dan masih berkomunikasi 18 bulan belakangan.
Ia mengklaim bahwa dirinya memiliki informasi yang dapat membantu Mayorga menyelesaikan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Juga: Model asal Inggris Terang-terangan Buka Borok Cristiano Ronaldo, Begini Pengakuannya
Lennard juga menyampaikan pengakuan bahwa ia pernah mendapatkan ancaman pembunuhan dari Ronaldo.
Menurut pengakuan Lennard, Ronaldo akan membunuhnya jika kedapatan berkencan dengan pria lain atau meninggalkan rumah.
Lennard, yang sempat menyebut Ronaldo seorang psikopat, mengklaim dirinya memiliki bukti kuat atas apa yang ia tuliskan di akun Twitter-nya.
Baca Juga: Sang Mantan yang Membongkar Borok Cristiano Ronaldo Tiba-tiba Menghilang, Cari Sensasi?
Namun, semua pengakuan Lennard ditepis oleh Ronaldo lewat tim pengacaranya.
Tim kuasa hukum Ronaldo juga tak segan untuk menempuh jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban atas ucapan Lennard.
"Tuan Ronaldo tidak ingat secara khusus bertemu dengan Nona Lennard pada 10 tahun yang lalu atau kapan pun," kata tim hukum Ronaldo kepada TMZ seperti dikutip BolaStylo.com dari Hot New Hip Hop.
"Ronaldo tidak berpacaran dan tidak berkomunikasi dengannya, selama 18 bulan terakhir seperti yang disampaikan Lennard, atau sebaliknya," imbuhnya.
"Rekaman suara yang diunggah Lennard di media sosial bukanlah Ronaldo. Tuan Ronaldo akan menempuh jalur hukum yang sesuai pada waktunya," tutur tim hukum menutup.
Sementara itu, kepolisian Las Vegas kini meminta Ronaldo menyerahkan DNA miliknya untuk mengusut kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Juga: Bikin Karier Cristiano Ronaldo di Ujung Tanduk, Kathryn Mayorga Akhirnya Tunjukkan Batang Hidungnya
Menurut pengacara Ronaldo, Peter Christiansen, permintaan sampel DNA ini adalah hal yang biasa dalam penyidikan.
Christiansen juga kembali mengatakan, kasus itu sebenarnya bukan pemerkosaan karena dilakukan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.
"Tuan Ronaldo selalu menegaskan, seperti yang dia lakukan hari ini, bahwa apa yang terjadi di Las Vegas pada 2009 adalah konsensual (kesepakatan bersama," kata Christiansen.
"Jadi bukan sebuah kejutan kalau DNA akan diajukan, ini merupakan standar permintaan dari investigasi yang mereka lakukan," tutur Christiansen menambahkan.
Source | : | BBC.com,BolaStylo |
Penulis | : | Aziz gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz gancar Widyamukti |
KOMENTAR