BolaStylo.com- Gelaran Indonesia Masters dua tahun terakhir menyuguhkan kejadian memilukan yang menimpa para atlet Eropa.
Digelar di Istora Senayan, Indonesia Masters menjadi salah satu turnamen dengan antusiasme penonton luar biasa.
Namun, di balik antusiasme luar biasa tersebut, ada kejadian mengerikan yang dialami dua atlet Eropa dalam dua tahun terakhir gelaran Indonesia Masters.
Pertama, pada Indonesia Masters 2018 atlet tunggal putra asal Denmark, Viktor Axelsen mengalami cedera ankle yang cukup horor.
Axelsen mundur di babak kedua, Kamis (25/1/2019) akibat cedera tersebut.
Tak cuma mundur dari Indonesia Masters 2018, cedera itu rupanya berbuntut panjang.
Axelsen harus melewatkan beberapa turnamen karena menjalani masa operasi serta perawatan cederanya.
Prestasinya di musim 2018 pun seolah menurun usai cedera tersebut dan kembalinya wakil Jepang, Kento Momota ke kompetisi dunia.
Axelsen tercatat menjuarai Malaysia Masters 2018, yang notabenenya merupakan kompetisi sebelum Indonesia Masters 2018.
Selain itu, Axelsen menjuarai European Championships usai cederanya membaik pada April 2018 silam.
Kini, Axelsen yang rankingnya merosot ke posisi 6 mulai bangkit dengan mengikuti beberapa kompetisi di musim 2019.
Baca Juga : Kevin Sanjaya Dapat Doa Begini dari Liliyana Natsir Soal Olimpiade Tokyo 2020
Senada dengan Axelsen, Carolina Marin yang berasal dari Spanyol juga mengalami hal yang sama di tahun berikutnya.
Marin didera cedera lutut saat tengah melakoni laga final Indonesia Masters 2019 kontra wakil India, Saina Nehwal.
Nyeseknya, Marin kala itu sudah unggul 9-3, namun harus mundur karena cedera.
Marin pun merelakan gelar juara ke tangan Nehwal.
Tak cuma merelakan gelar, Marin juga harus menepi selama 6 bulan akibat cederanya tersebut.
Mau tak mau, Marin tentu harus merelakan beberapa turnamen demi masa penyembuhan lututnya.
Meski cedera, Marin kini berhasil naik peringkat ke posisi kedua ranking dunia BWF dengan 86.566 poin.
Baca Juga : Manusia Rp 1,27 Triliun Itu Adalah Gelandang Korea Selatan
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR