BolaStylo.com - Mantan ganda putri Malaysia, Woon Khe Wei, tidak bisa berpaling dari dunia bulu tangkis meski sudah memutuskan untuk pensiun.
Woon Khe Wei diketahui telah gantung raket pada akhir tahun 2018 lalu karena cedera lutut yang tak kunjung sembuh.
Ia pertama kali mengalami cedera ketika tengah berkompetisi pada Kejuaraan Asia 2018 pada Februari.
Woon sempat kembali bertanding pada Kejuaraan Dunia 2018 sebelum absen lagi dan memutuskan untuk gantung raket.
Wanita berusia 29 tahun itu harus mengakhiri kariernya sebagai pebulu tangkis tanpa raihan medali Olimpiade.
Woon sempat memiliki keinginan untuk memperbaiki pencapaiannya pada Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, cedera lutut menghantamnya hingga dia memutuskan mundur dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
"Saya tidak bisa bermain lagi karena cedera lutut. Jadi, sekarang saya berharap melatih pemain yang suatu hari bisa memenuhi impian saya dan menjadi juara Olimpiade," tutur Woon.
"Saya bermimpi memenangi medali Olimpiade, tetapi saya kalah di perempat final (di Olimpiade Rio 2016) dan penampilan saya menurun," tambahnya.
Woon Khe Wei berharap bisa mencetak para juara Olimpiade masa depan di akademi bulu tangkis baru miliknya yang terletak di Petaling Jaya dan Subang Jaya.
"Saya selalu bermimpi membuka akademi bulu tangkis milik sendiri dan melatih pemain junior menjadi pemain kelas dunia. Semoga mereka menjadi juara di masa mendatang," kata Woon Khe Wei seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.
Keinginan Woon akhirnya terwujud setelah memiliki akademi bulu tangkis yang diresmikan pada akhir Januari 2019 lalu.
Kini atlet cantik itu sedang menjalani kursus pelatihan di bawah Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
Peraih tiga medali emas Commonwealth Games dan dua emas SEA Games tidak membuang waktu untuk memasuki karier barunya sebagai pelatih.
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Mantan Ganda Putri Malaysia Ini Pilih Jadi Pelatih Setelah Pensiun
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR