BolaStylo.com - Seorang pakar penerbangan merasa ada yang janggal setelah menganalisa soal jatuhnya pesawat Piper Malibu yang membawa Emiliano Sala dalam perjalanan menuju Cardiff.
Analisa tersebut dilakukan oleh mantan instruktur Royal Air Force (RAF) atau Angkatan Udara Inggris, David Learmount.
David Learmount yang sekarang menjadi editor pada situs Flight Global mengatakan bahwa pilot pesawat yang ditumpangi penyerang Cardiff City, Emiliano Sala, masih memiliki kendali saat akan jatuh ke laut.
Hal itu terlihat dari hasil penemuan puing-puing pesawat yang ditemukan di dasar Selat Inggris.
Jika pesawat jatuh ke air dalam kecepatan tinggi dan tidak terkendali, maka puing-puing akan tersebar dalam area luas.
Namun dalam kasus kecelakaan pesawat yang ditumpangi Emiliano Sala, puing-puing tidak tersebar di area yang luas.
Itu sebabnya David Learmount berasumsi jika pilot pesawat Piper Malibu masih tidak sepenuhnya kehilangan kendali saat kecelakaan terjadi.
"Tak ada yang membiarkan pesawat tersebut menukik ke bawah karena tahu akan jatuh ke laut, Anda pasti akan menarik hidung pesawat tersebut ke atas," ujar Learmount.
"Pesawat itu tidak memasuki laut dengan kecepatan tinggi dengan posisi hidung mengarah ke bawah," tutur Learmount menambahkan.
Meski begitu, kebenaran dari penyebab kecelakaan pesawat itu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Hingga saat ini jasad pilo pesawat Piper Malibu, David Ibbotson juga masih belum ditemukan.
Putri David Ibbotson bahkan sampai membuat halaman penggalangan dana untuk mendukung upaya pencarian terus dilakukan.
Sementara itu, jenazah Emiliano Sala sudah berhasil ditemukan pada Kamis (7/2/2019) atau Jumat pagi WIB.
"Jenazah yang dibawa ke Pelabuhan Portland hari ini telah diidentifikasi secara formal oleh koroner wilayah Dorset sebagai pesepak bola profesional Emiliano Sala," tulis pernyataan resmi Dorset Police.
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Pilot Pesawat Emiliano Sala Masih Punya Kendali Saat Jatuh ke Laut
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR