Bolastylo.com - Empat orang di Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, keracunan setelah makan ikan buntal.
Sedihnya lagi, dua di antara empat orang itu akhirnya harus meregang nyawa setelah dibawa ke rumah sakit.
Mereka yang meninggal adalah pasanga suami-istri, Baidowi dan Suhaina.
Sedangkan anak keduanya, Mahfud dan M Habibulloh, sampai sekarang masih dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Kapolsek Maron AKP Sugeng Supriyantoro menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (6/2/2019) sore.
Baca Juga : Kesal karena Disoraki, Angel Di Maria Teriakkan Hal Ini ke Fan Manchester United
Sang Ayah baru saja mendapatkan ikan buntal setelah memancing.
Ikan itu kemudian digunakan sebagai menu buka puasa.
Kebetulan, saat itu mereka sedang melaksanakan puasa sunah.
“Tidak lama setelah itu, mereka merasa pusing, mual, dan tenggorokan mereka terasa hangat,” ujar Sugeng.
Para penduduk kemudian membawa mereka ke pusat kesehatan terdekat.
Baca Juga : Ditinggal Sang Istri, Wayne Rooney Lewati Hari Kasih Sayang Sendirian
Baidowi dan Suhaina meninggal dunia malam itu juga, sementara dua anaknya dirawat di rumah sakit.
Mahfud bilang, dia sering makan ikan buntal tetapi tidak pernah tahu bahwa ikan itu beracun.
“Ya, baru sekarang kita keracunan, meskipun kami sudah makan ikan yang sama sebelumnya,” kata Mahfud.
Kasus ini bukan kali pertama yang terjadi di Indonesia.
Sebelumnya, Kasmini (40), seorang warga Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, meninggal usai memakan telur ikan laut yang diketahui sebagai telur ikan buntal.
Meski memiliki rasa yang tergolong lezat ikan buntal merupakan salah satu makanan paling beracun di dunia.
Ikan yang berasal dari ordo Tetraodontiformes ini memiliki racun tetrodotoxin yang disebut-sebut lebih mematikan dari racun sianida.
Tetrodotoxin merupakan racun syaraf yang membuat semua otot orang yang mengkonsumsinya lumpuh.
Baca Juga : Resmi Tanda Tangani Prakontrak Juventus, Aaron Ramsey Kirim Pesan untuk Fan Arsenal
Korban kemudian tak bisa bernafas karena lumpuhnya jaringan paru-paru sehingga akan meninggal karena kehabisan nafas.
Racun tetrodotoxin terdapat pada hati, kantung telur, mata, dan kulit ikan buntal.
Sejauh ini belum ada penawar racun dari ikan buntal.
Satu-satunya cara menyelamatkan korban yang tak sengaja mengkonsumsi bagian beracun ikan buntal adalah dengan memberikan bantuan nafas secara manual pada korban, hingga racun terodotoxin sukses dikeluarkan tubuh.
Sejatinya, ikan buntal secara alami tidak memiliki racun tetrodotoxin.
Racun ini berasal dari makanan yang dikonsumsi ikan buntal yang mengandung bakteria tetrodotoxin.
Saat ini, petani di jepang tengah mengembangbiakkan jenis ikan buntal yang tidak beracun dengan cara menjauhkan ikan tersebut dari bakteria tetrodotoxin.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR