Rupanya sang bandar tak langsung pulang, tapi istirahat sebentar di ruang tamu sambil merokok
"Asbak di meja penuh dengan puntung rokok. Pikiranku terarah sepenuhnya pada sabu yang siap kunikmati. Mataku luput dari pemandangan puntung rokok di asbak," katanya.
Mendadak Anang pulang. Ia jadi terheran-heran karena di asbak banyak puntung rokok.
Kecurigaan membuncah. Menjawab pertanyaan suaminya, Krisdayanti secara serampangan mengatakan baru saja kerabat dekatnya datang.
Tetapi Anang tidak percaya begitu saja.
Para pembantu rumah tangga hanya menggelengkan kepala ketika ditanya Anang apakah saudara dekat yang bernama Budi baru saja datang ke rumah itu.
Anang bertambah terperanjat ketika masuk kamar didapati Yanti sedang menikmati sabu.
“Anang menjerit histeris. Anang memelukku. Ia syok. Entah berapa lama ia menangis. Aku hanya meringkuk takut dan bersalah di pojok tempat tidur. Aku menangis," ujar KD.
"Setiap hari aku salat dengan khusyuk, didoakan oleh para kiai dan melakoni hidup murni. Makan minum seadanya, bekerja, dan memperkuat keimanan. Sepanjang itulah Anang tak pernah pergi dari sisiku," katanya
Kiai di pesantren menggunakan terapi unik untuk membantu Krisdayanti. KD diminta tidur di atas batu di tengah alam terbuka.
"Berhari-hari aku tidur dalam kepungan rasa dingin yang menggigit di atas batu keras itu, ditemani Anang. Pagi-pagi, aku bangun dengan rasa segar yang tak pernah kurasakan," ungkap Yanti
Ajaib, terapi unik itu, ditambah dialog dengan para kiai memulihkan kondisi KD dari kekosongan jiwa dan kecanduan narkoba.
"Anang membawaku pulang setelah yakin aku benar-benar telah terlepas dari narkoba. Kugenggam tangan Anang selama dalam pesawat. Alhamdulillah, aku mempunyai suami setegar dan sebaik dia," kata personel DIVA tersebut.
Kehadiran keluarga memang berperan sangat penting selama pecandu narkoba menjalani rehabilitasi.
Baca Juga : Alasan Joko Driyono Masih Ketua Umum PSSI Meskipun Jadi Tersangka
Pendampingan keluarga yang tak pernah putus dapat membantu pecandu narkoba untuk benar-benar berhenti menggunakan obat-obatan terlarang itu.
Dalam rehabilitasi, keluarga pun ikut mendapat terapi.
“Peran keluarga itu penting sekali. Sangat penting. Makanya dalam suatu terapi itu ada yang namanya family therapy,” ujar Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Danardi Sosrosumihardjo.
Selain keluarga, kerabat dan lingkungan sekitar juga berperan untuk membuat seseorang tak lagi terjerumus dalam narkoba.
Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul: Demi Bantu Krisdayanti Lepas dari Narkoba, Anang Rela Tidur di Hutan
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR