BolaStylo.com - Kabar duka datang dari Mikha Tambayong yang baru saja kehilangan sang Ibunda, Deva Maihollo pada Minggu (3/3/2019).
Ibunda dari Mikha Tambayong, yakni Deva Malaihollo meninggal dunia pada usia 51 tahun di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, Jawa Timur.
Mendiang ibunda Mikha Tambayong meninggal setelah mengidap penyakit autoimun.
Deva meninggal saat Mikha Tambayong tengah bersiap tampil dalam acara Java Jazz Festival 2019.
Mendengar kabar duka, Mikha memutuskan untuk batal tampil dan memilih kembali ke rumah untuk melihat mendiang ibundanya.
Baca Juga : Viral Video Cristiano Ronaldo Marah di Ruang Ganti Sebelum Laga Juventus Vs Napoli
Dilansir dari Kompas.com, ibunda Mikha itu sudah mengidap penyakit autoimun selama setahun belakangan.
"Setahun lebihlah dia mulai kena gejala-gejalanya itu," ungkap penyanyi Harvey Malaihollo, yang juga kakak kandung Deva dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya, ibunda Mikha juga sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit.
Namun, kata Harvey, pengobatan penyakit Deva sudah terlambat.
Baca Juga : Legenda Timnas Inggris Mengaku Kagum dengan Semangat Skuat Garuda Select
"Tapi sudah terlambat untuk diketahui. Pengobatannya itu agak terlambat," kata Harvey.
Lalu apa itu penyakit autoimun?
Dikutip BolaStylo.com dari Intisari yang melansir Healthline, autoimun adalah penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu kuat sehingga menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
Padahal, sistem kekebalan tubuh seharusnya menjadi benteng bagi tubuh dalam melawan penyakit dan sel asing, seperti bakteri dan virus.
Baca Juga : Kucing Hitam Ini Mendadak Terkenal Usai Menyusup dalam Laga Liverpool Vs Everton
Penyakit kelainan kekebalan tubuh ini bisa memberikan banyak dampak pada tubuh seseorang.
Tercatat ada 80 jenis penyakit autoimun dengan sebagian gejala yang sama.
Hal ini membuat seseorang sulit diketahui apakah menderita gangguan ini atau tidak, dan pada jenis yang mana.
Baca Juga : Detik-detik Mario Balotelli Rayakan Gol Marseille Lewat Live Instagram Stories
Wanita lebih rentan terkena penyakit autoimun dibandingkan dengan pria.
Seringkali penyakit ini dimulai selama tahun-tahun subur seseorang wanita dari usia 14 hingga 44 tahun.
Beberapa autoimun lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu.
Sebagai contoh, lupus memengaruhi lebih banyak orang Afrika-Amerika dan Hispanik daripada Kaukasia.
Baca Juga : Valentino Rossi Sindir Wanda Nara dan Mauro Icardi Lewat Kostum Karnaval
Penyakit autoimun tertentu, seperti multiple sclerosis dan lupus, menular dalam keluarga.
Meski begitu, menurut artikel Healthline, tidak setiap anggota keluarga memiliki penyakit yang sama, akan tetapi mereka mewarisi kerentanan terhadap kondisi autoimun.
Menurut peneliti faktor lingkungan seperti infeksi dan paparan bahan kimia atau pelarut juga mungkin terlibat dalam munculnya penyakit itu.
Selain itu peneliti juga mencurigai penyabab itu dipicu oleh makan makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan olahan tinggi terkait dengan perdangan yang mungkin memicu respons kekebalan.
Source | : | kompas,intisari |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR