Aktivitas yang dimaksud adalah kegiatan sehari-hari diluar pertandingan dan diluar latihan.
Harapan Taufik, para pebulu tangkis dapat lebih bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka.
Baca Juga : Libas Wakil Denmark, Kento Momota Ukir Sejarah Baru di All England 2019
Kemudian yang terakhir adalah metode permainan yang monoton yang diterapkan pelatih.
Menurut peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu, tunggal putra Indonesia belum memiliki mentalitas yang kuat.
Metode pelatihan baru dianggap sebagai terobosan untuk dapat menangangi masalah tersebut.
Hasil pengamatan Taufik, permainan sektor tunggal putra Indonesia terlihat monoton.
Hal itu terbukti dari hasil raihan dua tunggal putra, Anthony Ginting dan Jonatan Christie pasca Asian Games 2018.
Jonatan Christie memang sukses di ajang Asian Games 2018, tetapi setelah itu ia kerap gugur.
Sementara itu, Anthony sukses memenangi China Open 2018 setelah Asian Games, tetapi Taufik pun menilai bahwa prestasi itu belum cukup.
"Sebenarnya yang ingin kita lihat itu kestabilannya. Jangan misalnya sekarang kita naik ke atas, tiba-tiba kemudian turun langsung ke lantai. Seharusnya enggak begitu," ujar Taufik Hidayar lagi.
Baca Juga : Kalah dari Ahsan/Hendra, Wakil Malaysia Ini Ucapkan Selamat dan Curhat Begini di Media Sosial
"Mereka harusnya introspeksi diri. Kenapa (tunggal putra) bisa begini," kata Taufik Hidayat.
Gelaran All England 2019 telah usai, satu wakil Indonesia pada nomor ganda putra berhasil membawa pulang gelar juara ajang bergengsi tersebut.
Muhammad Ahsan/Hendra Setyawan sukses membawa pulang gelar juara All England 2019 pada nomor ganda putra.
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR