BolaStylo.com - Game PUBG (Player Unknown’s Battleground) kabarnya tengah diperdebatkan untuk diharamkan di Malaysia.
Dilansir BolaStylo.com dari hmetro.com.my, Malaysia tengah marak wacana untuk mengharamkan game seperti PUBG.
Hal tersebut merupakan dampak dari insiden penembakan di masjid Chriscruch pada Jum'at (15/3/2019).
Dalam insiden tersebut teroris tiba-tiba melakukan teror dengan menembaki para jamaah yang sedang bersiap melakukan sholat Jumat.
Aksi keji itu menewaskan sekitar 40 lebih nyawa.
Mirisnya, aksi tersebut di live secara langsung di akun facebook pelaku.
Hal itu membuat banyak orang resah termasuk pemerintahan salah satu kerajaan di Malaysia.
Baca Juga : Baru Saja Menangi Swiss Open 2019, Fajar/Rian Sudah Ditunggu Pebulu Tangkis Malaysia di Malaysia Open 2019
Kabarnya, salah satu kerajaan ingin agar game yang memiliki unsur kekerasan seperti PUBG harus diharamkan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pemudan dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq tampak kurang setuju.
"Percayalah, ada atau tidak ada game jika orang (tersangka) sudah ada faham exterisme, mereka akan tetap melakukan keganasan itu," ucap Syed Saddiq seperti dilansir dari hmetro.com.my.
View this post on Instagram
Menpora Malaysia itu yakin, permainan tidak ada kaitannya dengan keganasan yang terjadi.
"Kita harus menghormati korban dan jangan cepat salahkan "games ini.
Apakah itu berarti kita harus melarang semua 'permainan' karena itu terkait erat dengan unsur penembakan? Saya pikir itu (insiden di Christchurch) lebih besar dari itu.
Sebelum tidak ada PUBG, kekerasan masih terjadi sehingga kita tidak cepat menyalahkan karena satu alasan," jelas Syed Saddiq.
Lebih lanjut Syed Saddiq menjelaskan jika unsur keganasan harus dikecam oleh rakyat seluruh dunia karena melanggar prinsip keamanan.
View this post on Instagram
Source | : | hmetro.com.my |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR