Kesuksesan ini mendorong pihak berwenang untuk menerapkan program ini tanpa batas waktu.
Lalu apa yang dilakukan oleh para polisi di kamp tersebut?
Mereka rupanya mengikuti aktivitas fisik intens yang dirancang untuk mengecilkan ukuran perut.
Mereka juga mengikuti kegiatan seperti olahraga, mengendarai sepeda dan menerapkan diet sehat kaya protein untuk mengurangi berat badan sebanyak mungkin.
Mereka juga dilaporkan menyerahkan kartu ID individu di mana beratnya sebelum dan sesudah program dicatat untuk melacak perkembangannya.
Program penghancuran perut buncit ini mulai menyita perhatian publik setelah foto-foto petugas polisi yang ambil bagian dari kegiatan itu viral.
Dilihat dari foto-foto yang beredar, para petugas polisi yang dikirim ke kamp digunduli rambutnya dan harus bertelanjang dada agar perut mereka terpapar.
"Ada banyak masalah jika Anda seorang polisi gemuk," kata Senior Sgt. Mayor Sornpetch Chantarak, penegak diet dalam program itu.
“Anda bekerja lambat dan bergerak lambat. Itu tidak bisa diterima jika Anda seorang perwira yang ditugasi menangkap penjahat, karena Anda harus cekatan dan pergi dengan cepat.," tambahnya.
Sejauh ini, sudah ada 200 petugas kepolisian yang mengikuti program percobaaan kamp tersebut.
Seluruh kantor polisi di Thailand saat ini juga secara berkala mengirimkan 2 atau 3 petugasnya ke kamp tersebut untuk menurunkan berat badan.
Berita ini telah tayang di Suar.id dengan judul: Nasib Polisi Kelebihan Berat Badan di Thailand, Dikirim ke Kamp 'Penghancuran Perut Buncit'
Source | : | Suar.grid.id |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR