Axelsen menceritakan jika ia dan timnya terlantar dan luntang-lantung karena tak mendapatkan jemputan.
"Menyelesaikan pertandingan pertama, tidak ada bus, tidak ada penjemputan. Aku tidak tahu apa yang harus diucapkan, ayo berharap itu (jemputan) akan ada disini sebelum tengah malam, #candaan," tulis Axelsen yang memperliharkan sebuah motor sambil menunjukkan jam.
Selain itu, pria dengan tinggi 184 cm itu juga menulis sindiran halus jika rekannya telah menemukan jalan lain untuk pulang dengan menggunakan gerobak yang ditarik satu sama lain oleh pemain.
"Masih tidak ada jemputan, tapi jangan kahwatir semuanya baik-baik saja sekarang. Kami menemukan caranya," tulis Axelsen lagi saat waktu menunjukkan pukul 23.00 waktu setempat.
Fasilitas buruk yang didapat di India ini tak cuma sekali terjadi.
Saat kompetisi Syed Modi International 2018 silam juga turut memprihatinkan.
Kala itu kontingen Indonesia di muat dalam satu bus yang kurang memadai bersama barang-barang.
Alhasil beberapa pebulu tangkis harus berdiri ditengah-tengah lorong bus.
View this post on Instagram
Source | : | instagram.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR