"Keputusan saya untuk bergabung dengan tim nasional bukanlah sebuah pilihan, akan tetapi sebuah keharusan. Karena saya tidak akan pernah bisa memaafkan diri saya sendiri jika saya tidak melakukannya. Dan setelah itu, saya akan berhenti untuk selamanya," tulis Bambang pada artikelnya.
Bambang pun memegang komitmen tersebut, ia mundur dari Timnas Indonesia usai Piala AFF Cup 2012 dan tak lagi membela meski dipanggil pada Kualifikasi Piala Asia 2015.
Terlepas dari keputusan pensiun dan orang yang banyak mencerca bahkan menyatakan dirinya gila karena mempertaruhkan reputasinya kala itu, Bambang mengaku bangga membela Timnas Indonesia.
Masih dalam tulisannya, Bambang mengaku turut senang saat akhirnya pada tanggal 23 Maret 2013 sepak bola Indonesia kembali bersatu.
Bambang juga berpesan agar para talenta terbaik sepak bola Indonesia mengibarkan panji-panji kebesaran sepak bola yakni "Bermainlah untuk dirimu, orang-orang yang kamu cintai (keluarga), dan lambang Garuda di dadamu (rakyat Indonesia)".
Terakhir Bambang mengaku jika dirinya adalah generasi yang gagal karena selama bersama Timnas Indonesia tidak ada satu gelar bergengsi yang berhasil ia persembahkan.
"Pada akhirnya saya memang harus menerima kenyataan, bahwa tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu saya berikan untuk Indonesia. Dan oleh karena itu seperti yang pernah saya janjikan, maka di akhir artikel ini saya akan berteriak dengan lantang, jika “Saya Adalah Generasi Yang Gagal," tulis Bambang.
Di akhir artikel tetap menyatakan jika garuda akan tetap berada di dadanya dan menjadi kebanggaanya meski ia memilih mundur dari Timnas Indonesia.
Sejatinya Indonesia pernah nyaris juara pada era Bambang Pamungkas di tahun 2010.
Namun, takdir berkata lain, kala itu Indonesia harus pulang dengan posisi runner up usai kalah dari Timnas Malaysia.
Ingin melihat artikel lengkap Bambang Pamungkas di blog pribadinya, klik link berikut.
Source | : | bambangpamungkas20.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR