Saat sampai di Surabaya, Kafin dan korban berniat menumpang truk trailer menuju Stadion Gelora Bung Tomo.
Truk trailer yang akan dinaikinya dan para bonek lainnya adalah truk trailer gandeng yang kebetulan ekor gandengannya sedang kosong dan tidak bermuatan peti kemas.
Ia dan rekannya naik di sela-sela belakang kepala.
"Kami naik di sela-sela belakang dekat kepala," ujarnya.
Naas, saat berniat naik dan berpegangan pada besi body truk, Tegar justru terjatuh.
Menurut penuturan Kafin,salah satu tangan Tegar kala itu memegang gitar ukulele atau yang dikenal dengan kentrung.
Dia bawa gitar kentrung, tapi saya gak ingat dia pegang pakai tangan sebelah mana," katanya saat ditemui di ruang tunggu penyidikan Kantor Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Pegangannya pada gitar ukulele itu tampaknya membuat Tegar kurang konsentrasi dan pegangannya tak terlalu kuat.
Ditambah, supir truk diketahui menginjak pedal gas secara mendadak saat mereka belum siap.
"Sopir itu ngegas, kami belum siap," lanjutnya.
Sehingga efek kejut yang ditimbulkan dari injakan pedal gas tersebut menyebabkan beberapa orang bonek yang menumpang truk terpelanting.
"Kan posisi tangannya kalau pegang gitar, kan gak terlalu kuat nah itu langsung nge-gas," tukasnya.
Naas bagi Tegar, tubuhnya terjatuh cukup keras ke aspal jalan.
Remaja itu mengalami pendarahan hebat di bagian kepala sehingga membuatnya meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Tewasnya Bonek Asal Jember. Jatuh Karena Tangan Pegang Ukulele
Source | : | Surya |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR