BolaStylo.com - Cerita masa kecil wonderkid Juventus, Moise Kean, dari mencuri bola milik pendeta di gereja hingga bermain di lapangan beraspal.
Wonderkid Juventus, Moise Kean ternyata memiliki masa lalu yang memilukan dengan hobinya bermain sepak bola.
Tumbuh besar di Kota Asti, salah satu kota pinggiran di Turin, Italia, Moise Kean tak dapat lepas dari sepak bola.
Akan tetapi, kehidupan ekonomi keluarga yang sulit memaksa sang pemain melakukan sedikit tindakan tercela.
Siapa sangka wonderkid Juventus pernah mencuri bola dari dalam sebuah gereja di dekat rumahnya milik seorang pendeta.
Baca Juga : Fan Liverpool Minta Klub Beri Penghargaan ke Ball Boy yang Jadi Pahlawan Tersembunyi
Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, Moise Kean mengaku hal tersebut ia lakukan karena rasa putus asa yang menyelimuti dirinya pada saat itu.
"Ada saat ketika saya putus asa demi bermain sepak bola saya mencuri bola dari seorang pendeta," ucap Moise Kean.
"Saya besar di Asti, pinggiran Turin, Italia. Dan jika dirimu ingin bermain di lingkungan kami."
"Kamu bisa selalu menemukan bola sepak di kantor pendeta di gereja kecil yang samping rumah kami," ucapnya lagi.
Baca Juga : Live Streaming Ajax Vs Tottenham Semifinal Leg Kedua Liga Champions, Janji Pochettino Andai Timnya Juara!
Kean pun menceritakan bagaimana ia dapat mengambil bola yang diletakkan oleh sang pendeta dalam sebuah laci di gereja.
Ia mengaku pendeta tersebut merupakan seorang yang baik, tetapi keadaan memaksanya untuk melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.
"Pendeta itu adalah seorang yang baik yang menyimpan bolanya di sebuah laci," ujar Kean.
"Jadi setiap kali saya kehilangan bola saya, mungkin karena menendang sampai melewati pagar ."
Baca Juga : Aksi Gila Naby Keita, Nekat Copot Perban Usai Liverpool Lolos ke Final Liga Champions
"Saya mengendap-endap ke gereja, menunggu si pendeta naik tangga, dan kemudian mengambil bolanya dari laci." ujarnya lagi.
Selebihnya, Kean bercerita bahwa sepak bola merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan bagi kebanyakan anak-anak di Kota Asti.
View this post on Instagram
Meski tak ada lapangan rumput, alas beraspal pun digunakan untuk bermain sepak bola oleh Kean dan pemuda lainnya.
"Ketika dirimu tinggal di Asti, dirimu membutuhkan bola sepak setiap waktu. Butuh banget. Saya terbiasa bermain di lapangan beraspal di gereja. Enam lawan enam." kata Kean.
Baca Juga : Video - Mantan Bintang Man City Berlinang Air Mata saat Menyanyikan Anthem Liverpool
Kini sang pemain telah menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang menjadi bintang baru Si Nyonya Tua.
Ia tak perlu lagi mencuri bola milik pendeta di gereja dengan harga pasaran sosoknya yang sudah mencapai angka 13,5 juta pound.
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR