BolaStylo.com - Cerita masa kecil wonderkid Juventus, Moise Kean, dari taruhan uang hingga menahan rasa sakit dan lapar saat bermain sepak bola jalanan di Italia.
Siapa yang menyangka bahwa perjalanan Moise Kean dengan bakat sepak bolanya dapat disebut memilukan.
Hanya demi bermain sepak bola Moise Kean pernah mencuri bola di gereja milik seorang pendeta.
Gereja tersebut berada tak jauh dari kediaman Kean di Kota Asti, salah satu kota pinggiran Turin, Italia,
Dalam pernyataannya, Kean menyebut sepak bola merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi kebanyakan anak-anak di kota tersebut.
Baca Juga : Demi Sepak Bola, Wonderkid Juventus Mencuri Bola di Gereja dan Bermain di Lapangan Beraspal
Akan tetapi, kondisi ekonomi keluarga yang tidak mendukung menjadi kendala tersendiri baginya.
Sehingga membuat Kean tak segan melakukan aksi tindak terpuji seperti mencuri bola.
Namun tak sampai disitu, sosok yang digadang-gadang sebagai wonderkid Juventus ini menggunakan bakatnya dalam sepak bola untuk taruhan demi mendapat uang.
Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, Moise Kean mengaku dalam taruhan tersebut ia membutuhkan uang 10 euro untuk dapat bermain dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Baca Juga : Fan Liverpool Minta Klub Beri Penghargaan ke Ball Boy yang Jadi Pahlawan Tersembunyi
Lalu, bagaimana ia mendapatkan uang tersebut dengan kondisi ekonomi keluarganya yang dapat dibilang sulit.
Kean mengaku akan melakukan apapun demi mendapatkan uang tersebut, bahkan mencuri sekalipun.
"Ketika dirimu tinggal di Asti, dirimu membutuhkan bola sepak setiap waktu. Butuh banget. Saya terbiasa bermain di lapangan beraspal di gereja. Enam lawan enam." ucap Moise Kean.
"Setiap pemain harus membayar 10 euro, saya akan meminta, meminjam, mencuri dan menabung setiap pekannya agar bisa membayar bagian saya," ucapnya lagi.
Baca Juga : Live Streaming Ajax Vs Tottenham Semifinal Leg Kedua Liga Champions, Janji Pochettino Andai Timnya Juara!
Tim yang memenangi pertandingan akan mendapat semua taruhan tersebut, ungkap Kean.
Ia juga menyebut semua warga Asti baik warga lokal, turis hingga mereka yang tidak mempunyai uang akan berpartisipasi dalam pertandingan tersebut.
View this post on Instagram
"Tim yang menang berhak mendapatkan semuanya. Saya bersumpah, setiap orang di Asti akan datang ke gereja demi bermain," ujar Kean.
"Mulai dari anak-anak yang mempunyai uang, yang tak punya uang, turis, warga lokal, semuanya." ujarnya lagi.
Baca Juga : Aksi Gila Naby Keita, Nekat Copot Perban Usai Liverpool Lolos ke Final Liga Champions
Lebih lanjut, Kean mengaku ia harus menahan rasa sakit atau berpura-pura tidak sakit ketika dijegal oleh pemain lawan.
Hal itu dikarenakan agar semua orang yang menonton tidak mengejeknya, meski demikian terdapat niat baik dari apa yang dilakukan Kean.
Hasil kemenangan dari taruhan itu dapat ia gunakan untuk membeli makanan, untuknya dan juga keluarganya.
Ia bahkan tak menampik bahwa kerap bermain sepak bola dalam keadaan perut yang lapar.
Baca Juga : Video - Mantan Bintang Man City Berlinang Air Mata saat Menyanyikan Anthem Liverpool
"Dan setiap pekannya adalah pertarungan. Jika dirimu dijegal dirimu harus berpura-pura untuk tidak memperlihatkan rasa sakit atau orang-orang akan mengejekmu," kata Kean.
"Beginilah saya belajar bermain sepak bola. Ini adalah awal perjalanan saya. Saat dirimu bermain sepak bola seperti itu, kau belajar untuk bermain dengan rasa lapar."
"Jadi, ya. Sekali saja, saya putus asa bermain sepak bola sampai harus mencuri dari seorang pendeta. Dan saya berterima kasih pada Tuhan setiap harinya dari apa yang sudah saya lakukan," imbuhnya.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR