Dilansir BolaStylo.com dari BadmintonIndonesia.org
Meski begitu, peluang masih belum tertutup.
Mengingat Jepang juga pernah dibuat repot Rusia yang notabenenya bukan tim kuat di fase grup.
"Kekuatan Jepang memang merata, tapi saat ketemu Rusia, Jepang juga sempat tertinggal. Kalau kita kupas satu-satu, ganda putra memang ramai, lihat dari head to head dulu, siapa yang akan turun? Kalau di ganda putri memang banyak kalah di pasangan kami. Tapi kan di pertandingan ini kita belum tahu, penampilan Greysia (Polii)/Apriyani (Rahayu) juga lagi naik, mereka nggak terkalahkan dari awal, mudah-mudahan percaya diri mereka naik dan tambah berani," jelas Susi Susanti, Manajer Tim Indonesia.
Lebih lanjut, Susi berharap pebulu tangkis Indonesia tetap percaya diri menghadapi Jepang esok hari.
"Dengan kemenangan Praveen (Jordan)/Melati (Daeva Oktavianti), percaya diri mereka sedang naik, apalagi menjadi penentu. Kami berharap mereka nanti tampil lebih baik lagi. Untuk tunggal putra, akan diturunkan antara Jonatan (Christie) atau Anthony (Sinisuka Ginting). Mereka berdua ketemu Momota kan menang-kalah. Di tunggal pun Gregoria (Mariska Tunjung) pernah menang dari Akane (Yamaguchi)," ujar Susi.
Sebagai manajer tim dan mantan atlet yang pernah merasakan kompetisi Piala Sudirman di masa lalu, Susi pun tak henti-hentinya memberi semangat.
Susi bahkan memotivasi agar para pebulu tangkis Indonesia berani beradu dan melawan lebih dahulu tanpa melihat catatan head to head diatas kertas.
"Kami memang ada keinginan dan kami arahkan ke para atlet satu demi satu poin, ayo berani ngadu dulu, ngelawan dulu. Nggak usah lihat di atas kertas, atau head to head, semua bisa terjadi di lapangan kok, semangat dan berjuang dulu di lapangan," tutur Susi
Secara catatan di atas kertas, Jepang memang diperkuat para pebulu tangkis dengan prestasi gemilang.
Source | : | Badminton Indonesia.org |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR