BolaStylo.com - Mantan rekan setim Cristiano Ronaldo harus menghadapi kenyataan pahit lantaran dilengserkan dari jabatannya setelah terlibat perdagangan narkoba.
Salah satu rekan Cristiano Ronaldo, yakni Mario Jardel, baru-baru ini mengungkapkan sisi kelam yang pernah ia lalui dalam hidupnya.
Mario Jardel adalah mantan rekan satu tim Cristiano Ronaldo ketika keduanya masih berseragam Sporting Lisbon.
Menurut data yang diperoleh BolaStylo.com dari Transfermarkt, Mario Jardel tercatat sudah melakoni 16 pertandingan bersama Cristiano Ronaldo selama berada di satu tim.
Baca Juga: Berharap Cristiano Ronaldo Tak Marah, Georgina Rodriguez Disebut 'Hanya Sebuah Perabotan'
Satu musim berada di tim yang sama, Mario Jardel berhasil membukukan 5 gol, sementara Ronaldo mengoleksi tiga gol.
Keduanya kemudian berpisah setelah memutuskan untuk berlabuh ke klub pilihannya masing-masing.
Mario Jardel memilih untuk melanjutkan karier ke klub Italia, Ancona 1905, sedangkan Ronaldo bermain di Liga Inggris membela Manchester United.
Baca Juga: Terungkap, Ini Sosok yang Mengajari Cristiano Ronaldo Tendangan Bebas
Setelah keduanya berpisah, tidak terdengar lagi kabar tentang Mario Jardel.
Baru-baru ini, Jardel muncul di hadapan publik menceritakan masa-masa kelam yang ia alami selama berkarier sebagai pesepak bola.
Jardel mengatakan, bahwa dirinya adalah pecandu narkoba selama menyandang status sebagai pemain sepak bola.
Baca Juga: Resmi Latih Ronaldo, Maurizio Sarri Pernah Acungkan Jari Tengah ke Fan Juventus
Pria yang kini berusia 45 tahun itu terjerumus menjadi pecandu narkoba karena rasa penasaran terhadap barang haram tersebut.
"Saya masuk ke dunia narkoba karena penasaran ketika saya bermain untuk klub di Eropa," kata Jardel, dikutip BolaStylo.com dari The Sun.
"Saya mengenal beberapa orang yang menawari saya obat-obatan. Saya mulai meminumnya secara teratur ketika saya sedang liburan. Itu karena ada kontrol anti-doping selama musim liburan."
Mantan pemain timnas Brasil itu merasa kalau ada beragam alasan yang membuat pesepak bola akhirnya menjadi pecandu narkoba.
“Narkoba adalah salah satu masalah dalam sepakbola. Pemain punya banyak uang. Ada banyak jebakan, pertemanan, godaan dan keingintahuan," tutur Jardel menambahkan.
Meski sempat kecanduan, Jardel dengan tegas menyatakan dirinya saat ini sudah bukan pemakai narkoba.
Baca Juga: Tak Diundang ke Nikahan Sergio Ramos, Cristiano Ronaldo Cuek
Ia berhasil terbebas dari jeratan narkoba karena sosok istri yang selalu mengawasi gerak-geriknya.
Jardel mengakui dirinya paling mudah terpengaruh mengonsumsi narkoba ketika minum miras saat berpesta.
Ia kemudian selalu mengajak sang istri ke pesta agar bisa mengontrol dirinya dari godaan narkoba.
Baca Juga: Pemain Chelsea Ungkap Pesan Terakhir Eden Hazard Sebelum Tinggalkan Grup WhatsApp
"Tetapi saya bebas dari zat-zat ini sekarang, dan istri saya berperan penting dalam hal ini. Dia akan selalu berada di sisiku setiap saat. Dia datang dengan saya ketika saya pergi ke pesta," tegas Jardel.
"Inilah saat-saat ketika saya paling memungkinkan terjerumus dalam godaan, terutama ketika saya minum beberapa gelas."
"Saat ini saya ingin memberikan contoh yang baik untuk anak-anak saya, dan saya melakukan proyek sosial untuk mencegah orang muda membuat kesalahan yang saya buat.”
Meski tak lagi kecanduan narkoba, Jardel ternyata pernah mengalami kejadian pahit saat masih mengonsumsi obat-obatan.
Jardel dicopot dari jabatannya sebagai anggota parlemen di Brasil pada 2004 lalu karena diduga terlibat perdagangan narkoba.
Polisi Brasil dilaporkan menemukan mobil milik Jardel digunakan untuk mengankut para pengedar narkoba.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR