Torres kecil merupakan seorang penjaga gawang, hingga pada usia 7 tahun ia terinspirasi kartun asal Jepang Captain Tsubasa.
Akibat terinspirasi kartun tersebut, Torres memutuskan menjajal posisi sebagai penyerang.
Torres mulai bermain sebagai penyerang dalam sebuah kompetisi sepak bola indoor bersama klub di tempat tinggalnya.
Tiga tahun kemudian, Torres bermain bersama klub Rayo 13 masih sebaai penyerang.
Dengan posisi barunya sebagai penyerang, Fernando Torres berhasil mencetak 55 gol dalam semusim dan kemudian mendapat kesempatan untuk berlatih bersama Atletico Madrid, bersama 12 pemain lain Rayo 13.
Tores pun terus menerus berkembang hingga bisa masuk ke skuat utama Atletico Madrid pada 2001.
Di Atletico Madrid, Torres mendapatkan juluka "El Nino" yang berarti sang bocah karena telah menjadi andalan padahal baru berusia 18 tahun saat itu.
Dalam perjalanan karirnya, Torres menjadi striker klub-klub besar Eropa seperti Liverpool dan Chelsea.
Jika tak terinspirasi Captain Tsubasa saat kecil, kita mungkin tak mengenak Fernando Torres sebagai salah satu striker dan bintang di dunia sepak bola.
View this post on Instagram
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR