"Kami berharap di Gregoria, tapi dia masih on-off begitu, kadang bagus, kadang dia kalah dengan dirinya sendiri. Kurang jaga badan, dia harus disiplin sama diri sendiri. Kalau tidak bisa jaga kondisi dampaknya apa? Latihannya kepotong, sudah naik, turun lagi, bagaimana mau ke atas, kalau sudah mulai naik, sakit, nanti sudah naik lagi, sakit lagi, kan susah," ujar Susy.
Demi meningkatkan motivasi anak-anak tunggal putri, Susi bahkan sempat bercanda soal memberi mereka makan daging macan agar menjadi lebih galak.
"Sudah, tidak usah memikirkan apa-apa, nekad dulu di lapangan. Sampai saya bercandain, apa perlu dikasih daging macan ya biar galak? Ha ha ha. Jangan kelemer-kelemer, memang kita ini putri Timur, tapi kalau di lapangan kan bukan putri Timur lagi. Di depan kalian itu musuh, lho, harusnya berpikir, dia atau saya yang mati? Harusnya berpikir seperti perang, kalau kita tidak melawan, ya kita yang akan mati. Itu yang kami terapkan, saya sendiri juga gemas," tutur Susy kepada Badmintonindonesia.org.
Pasalnya, pemain yang kerap terlihat pasrah di lapangan bisa menjadi hambatan dan membuat pemain dinilai kurang memiliki daya juang.
Meski begitu, Susy menyadari jika untuk memperbaiki tunggal putri kemungkinan membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Banyak sudah masukan dan nasihat yang diberikannya, namun dalam sayembara siapa tunggal putri petarung yang berhasil di lapangan tentu bergantung pada diri masing-masing atlet.
Dalam ranking dunia saat ini, wakil tunggal putri Indonesia paing tinggi berada di posisi ke 13 yang dihuni Gregoria Mariska Tunjung.
Sementara Fitriani, berada di posis 30 dan Ruselli Hartawan di posisi 38 dunia.
View this post on Instagram
Source | : | Badminton Indonesia.org |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR