BolaStylo.com - Bintang muda Arsenal, Jordi Osei-Tutu, memberikan komntar terkait pelecehan rasial yang masih sering terjadi dalam pertandingan.
Tindakan pelecehan rasial sampai saat ini masih menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian khusus dalam dunia sepak bola.
Pasalnya, tindakan pelecehan rasialmasih sering dialami para pesepak bola, salah satunya pemain Arsenal Jordi Osei-Tutu.
Bintang muda masa depan Arsenal itu belum lama ini mengalami kejadian kurang menyenangkan saat ia dipinjamkan ke klub kasta kedua Liga Jerman, VfL Bochum.
Baca Juga: Petualangan Asmara Ronaldinho, Miliki 2 Kamar Tidur Khusus untuk Pacar di Rumah
Jordi Osei-Tutu mengalami pelecehan rasial saat VfL Bochum menghadapi klub asal Swiss, St Galen, pada Jumat (12/7/2019).
Kala itu Jordi tiba-tiba marah dan berhenti bermain saat pertandingan sudah berjalan 42 menit.
Pemain asal Inggris itu meluapkan kekesalannya terhadap salah satu pemain tim lawan.
Baca Juga: Ini Kegiatan Pertama Cristiano Ronaldo saat Kembali Bergabung Bersama Juventus
Jordi yang sudah terlanjur emosi enggan memberi tahu penyebab dirinya marah saat pertandingan.
Ia akhirnya memilih mengakhiri pertandingan lebih awal dan berjalan keluar lapangan sambil menangis.
Menyusul peristiwa itu, Arsenal dengan tegas mengutuk pelaku tindakan rasialisme di dalam sepak bola.
Baca Juga: Setelah Hampir 2 Tahun Unggah Foto Griezmann, Mimpi Fan Barcelona Ini Akhirnya Terwujud
"Jordi Osei-Tutu menerima pelecehan rasial yang tidak dapat diterima saat bermain untuk VfL Bochum di laga persahabatan pramusim melawan klub Swiss, St Gallen," demikian bunyi pernyataan Arsenal.
"Kami bekerja sama dengan Bochum dan memberi dukungan penuh untuk Jordi."
"Rasisme tidak memiliki tempat dalam sepak bola dan kami tidak mentolelir segala bentuk diskriminasi."
I SWEAR THIS BREAKS MY HEART.
Jordi Osei-Tutu the Arsenal defender, on loan at VfL Bochum being racially abused by a St. Gallen player during a friendly in Switzerland on Tuesday. pic.twitter.com/SBH55AAHP5
— Owen Price (@IAmOwenPrice) July 10, 2019
Seusai insiden tersebut, Jordi kemudian menyampaikan komentarnya terkait tindakan rasialisme yang dialaminya.
Pemain berusia 20 tahun itu mengaku sedih tindakan rasialisme masih banyak dilakukan pada sebuah pertandingan.
Meski demikian, Jordi menyatakan dirinya tidak patah semangat seusai mendapat perlakuan tidak menyenangankan tersebut.
View this post on Instagram
"Terima kasih atas semua pesan pendukungnya," tulis Jordi di Instagram.
"Sangat menyedihkan bahwa perilaku semacam ini masih menjadi bagian dari permainan tetapi itu fakta yang ada, pelecehan rasial tidak akan pernah menghentikan saya bermain, tidak akan pernah menghentikan saya mencapai tujuan saya dan pasti tidak akan menghentikan saya untuk unggul dan merasakan musim yang sukses bersama VFL Bochum."
Sebelum Jordi, bintang Manchester City Raheem Sterling sudah lebih dulu merasakan pelecehan rasial.
Pada Liga Inggris, Sterling pernah jadi korban aksi rasialisme suporter saat Manchester City tandang ke markas Chelsea pada Desember 2018.
Sterling disoraki suporter saat akan mengambil bola.
Source | : | BolaStylo |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR