BolaStylo.com - Dunia tinju Rusia baru saja berduka usai tewasnya Maxim Dadashev setelah mengalami trauma otak pada saat bertanding.
Petinju asal Rusia, Maxim Dadashev tewas usai mengalami trauma otak dalam sebuah pertandingan.
Kejadian nahas itu terjadi saat Maxim Dadashev bertarung diatas ring melawan Subriel Matias asal Puerto Rico di Maryland, Jumat (19/7/2019).
Pada laga tersebut, Dadashev menerima pukulan berulang-ulang di bagian kepala sebelum akhirnya pertarungan dihentikan pada ronde ke-11.
Usai keluar dari ring pertandingan, Dadashev tanpa diduga muntah-muntah hingga hilang kesadaran.
Baca Juga: Begini Kondisi Tulang Tengkorak Bek Los Angeles FC Pasca Disikut Zlatan Ibrahimovic
Ia pun jatuh pingsan di depan para penonton yang menyaksikan pertandingan tinju tersebut.
Dalam video yang beredar, pada ronde ke-11 saat pertandingan dihentikan, Dadeshev sebenarnya sudah menunjukkan tanda-tanda tidak dapat melanjutkan pertandingan.
Dadeshev bahkan tak berbicara sepatah kata pun saat tim pelatih menanyai kondisinya.
"Saya akan menghentikan pertandingan ini, Max, Max kau terlalu banyak kena pukul," ucap McGirt.
Baca Juga: Kalahkan Lionel Messi, Cristiano Ronaldo Jadi Influencer Paling Mahal di Instagram
"Tolong Max, tolong, biarkan saya melakukan ini, OK? OK? Lihatlah sayam tolong," ucapnya lagi.
McGirt mengetahui bahwa anak asuhnya itu sudah mencapai kondisi yang tidak memungkinkannya melanjutkan pertandingan.
This video of Buddy McGirt urging Maxim Dadashev to stop fighting was hard to watch Friday, it’s even harder now. Heart-breaking. pic.twitter.com/BNjsdpJfle
— Ariel Helwani (@arielhelwani) July 23, 2019
Dilansir BolaStylo.com dari Daily Mail, Maxim Dadashev kemudian dibawa ke rumah sakit di Washington.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa ia mengalami pendarahan yang luas di dalam otaknya.
Baca Juga: Ikuti Egy Maulana Vikri, Witan Sulaiman Bermain di Klub Eropa Bulan Agustus
Hal tersebut menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak yang parah.
Akibatnya Dadashev menjalani operasai darurat pelepasan tengkorak untuk menghilangkan pembengkakan di otak.
Usai operasi, Dadashev dikabarkan koma hingga kemudian dilaporkan meninggal pada Selasa (23/7/2019).
Ia tewas dalam usia 28 tahun meninggalkan seorang istri dan anak laki-laki yang tinggal di St Petersburg, Rusia.
Source | : | Dailymail.co.uk,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR