BolaStylo.com - Mantan bek Liverpool, Mamadou Sakho, kembali mengungkit kasus doping yang pernah ia alami pada tahun 2016 silam.
Sebelumnya, Mamadou Sakho dinyatakan positif menggunakan doping saat Liverpool melawan Manchester United pada babak 16 besar Liga Europa.
Berdasarkan pemeriksaan, Mamadou Sakho terbukti mengonsumsi obat pembakar lemak sebelum pertandingan.
Saat itu, Mamadou Sakho sebenarnya diberi waktu untuk melakukan pembelaan dengan menyertakan Sampel B.
Baca Juga: Liliyana Natsir Acungkan Jempol Usai Wakil China Juara Indonesia Open 2019
Akan tetapi, pemain asal Prancis tersebut tidak mengajukan banding atas kasus doping ini hingga batas waktu yang ditentukan.
Akhirnya UEFA sebagai otoritas tertinggi sepakbola Eropa melakukan penyelidikan dan menggelar sidang sebelum mengumumkan keputusan final terkait hukuman untuk Sakho.
Dalam kasus ini, UEFA memutuskan untuk memberi sanksi larangan bermain kepada Sakho selama 30 hari.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2019 Hari Kedua - 2 Pemain Gugur, 4 Wakil Indonesia Melaju ke Babak Ke-2
Terkait sanksi tersebut, Sakho baru-baru ini telah mengajukan gugatan terhadap World Anti-Doping Agency (WADA), Senin (24/7/2019)
Pemain Crystal Palace itu menggugat WADA dengan tuntutan ganti rugi sebesar 13 juta poundsterling.
Menurut Sakho, vonis doping yang diterimanya pada 2016 itu tidak sesuai dengan fakta.
Baca Juga: Reaksi Mengejutkan Mike Tyson saat Tahu Dirinya Jadi Inspirasi Game Street Fighter
Sakho memang mengakui kalau ia sempat menggunakan zat pembakar lemak sebelum hari pertandingan tiba.
Namun, ia mengatakan obat tersebut tidak masuk dalam daftar larangan dari WADA.
Sakho melihat adanya kekeliruan terkait vonis yang dijatuhkan kepadanya tiga tahun silam.
Baca Juga: Bek Arsenal Nyaris Kena Jebakan Fan dan Tanda Tangani Jersey Tottenham Hotspur
Dalam persidangan, pengacara Sakho, Stuart Ritchie QC, mengatakan bahwa vonis tersebut telah membawa pengaruh besar terhadap karier sang pemain.
"Meskipun Crystal Palace adalah klub Liga Inggris terkemuka, ia tidak memiliki reputasi mendunia atau pengakuan seperti Liverpool dengan nilai yang diberikan ke pemainnya, dan hak citra yang melekat dengannya," kata Stuart Ritchie QC.
"Hanya baru-baru ini dia terpilih kembali untuk bermain di tim nasional Prancis."
Baca Juga: Dihukum karena Paksa Cium Reporter, Kubrat Pulev Bisa Bertarung Lagi
Dampak dari hukuman itu, Sakho harus meninggalkan laga bersama Liverpool dan juga tidak bisa memperkuat timnas Prancis pada ajang Euro 2016.
Selain itu, menurut Sakho, kasus tersebut membuat dirinya harus angkat kaki dari Liverpool pada awal tahun 2017 lalu.
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR