BolaStylo.com - Mantan pemandu bakat Chelsea, Eddie Health merupakan predator pelecehan seksual para pemain muda The Blues di tahun 1970-an.
Pendidikan usai dini sepak bola Eropa tak lepas dari skandal pelecehan seksual, salah satunya dilakukan mantan pemandu bakat Chelsea, Eddie Health.
Eddie Health merupakan pemandu bakat yang dimiliki Chelsea sejak 1968 hingga ia dipecat pada tahun 1979.
Dilansir BolaStylo.com dar BolaSport.com, skandal pelecehan seksual oleh predator anak muda itu dilakukan kisaran tahun 1970-an.
Eddie dilaporkan telah melecehkan beberapa pemain muda yang berusia antara 10 hingga 17 tahun pada saat ia menjabat sebagai pemandu bakat Chelsea.
Baca Juga: Ranking BWF Terbaru - Marcus/Kevin Kokoh di Puncak, Ahsan/Hendra Naik 2 Setrip
Meski ia telah meninggal pada tahun 1983, penyidikan mengenai kasus ini baru dimulai pada tahun 2018.
Selama setelah meninggal, ia tak pernah didakwa atas tuduhan skandal pelecehan seksual ini.
Penyidikan kasus tersebut dilakukan oleh kepolisian Metro London dan dipimpin oleh pengacara Charles Greekie QC.
Terdapat 23 saksi yang memperkuat penyidikan kasus pelecehan seksual Eddie Health.
Baca Juga: Ranking BWF Terbaru - Salip Axelsen, Jonatan Christie Masuk Empat Besar
Diantara 23 saksi tersebut, 15 diantaranya mengaku telah dilecehkan secara kasar termasuk diperkosa saat Eddie tengah bersama korbannya.
Kemudian tiga saksi mengaku perbuatan keji itu dilakukan Health didepan para pemain muda lainnya.
Heath, who died in 1983, has been accused of sexually abusing at least 25 boys - 23 of them from Chelsea. Geekie's report is damning of Dario Gradi. Full story here: https://t.co/HfNEA4uniC
— Daniel Taylor (@DTguardian) August 6, 2019
Karena sosoknya yang sangat menakutkan bagi para pemain muda, salah satu saksi bahkan menyebut Eddie Health dengan sebutan 'Nightmare Eddie'.
Julukkan itu diberikan karena kehadiran Eddie sangat mempengaruhi para pemain muda.
Baca Juga: VIDEO - Momen Iba Everton Everton dengan Orangtua Moise Kean Sukses Bikin Netizen Baper
Selain itu, jabatan yang dimiliki Eddie juga berpengaruh atas karier pemain-pemain muda Chelsa tersebut.
Menyusul dibukanya penyidikan kasus pelecehan seksual ini, pengacara Greekie memiliki kesimpulan akan target yang diincar Eddie.
Menurutnya, Eddie mengincar para pemain muda yang rentan dari keluarganya yang tidak mampu menyalahgunakan jabatan agar korban tetap patuh dan tidak melapor.
Tindakan yang dilakukan Eddie berdampak besar pada kehidupan sehari-hari pemain muda tersebut, bahkan tidak sedikit yang memutuskan pergi dari Chelsea.
Baca Juga: VIDEO - Cuplikan Gol Timnas U-18 Indonesia, Bintang Persebaya dan Barito Buat Brace
Sementara itu, pengacara Greekie juga menyebut bahwa seorang asisten manajer klub bernama Dario Gradi berusaha menutupi skandal tersebut.
Gradi dituduh menjadi biang keladi kasus skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh Eddie Heath.
This day 47 years ago – 24 March 1972 – Edward Heath announced direct rule for Northern Ireland for the first time.
Nationalist leader Eddie McAteer said it was a “day of sadness,” and that he would “prefer to be ruled by a Protestant Irishman rather than by an Englishman.” pic.twitter.com/ENFvXNlN2S
— This Day in Irish History (@ThisDayIrish) March 24, 2019
Menyusul hal itu Chelsea secara resmi mengeluarkan pernyataan yang berisi tentang permintaan maaf atas skandal tersebut.
"Dewan direksi Chelsea hari ini menerbitkan ulasan eksternal soal pelecehan seksual dan rasial terhadap anak-anak di klub," bunyi pernyataan Chelsea.
Baca Juga: Pesona WAGs PSM Makassar Jadi Warna Tersendiri pada Final Leg Kedua Piala Indonesia 2018
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua penyintas dan saksi yang telah maju dan mengawal ulasan kami dan klub meminta maaf secara jujur untuk pengalaman masa lalu yang mengerikan atas beberapa mantan pemain kami.
"Ulasan tentang Heath sangat jahat dan ia merupakan seorang yang berbahaya. Tindakannya sangat tercela," lanjut bunyi pernyataan Chelsea.
Source | : | BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR