Hal tersebut terjadi karena pihak Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) melarang pemainnya terlibat kegiatan judi dalam bentuk apapun.
Kondisi itu juga membuat pihak BWF turun tangan dan melakukan investigasi meski masih dirahasiakan hasilnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Thomas Lund selaku Sekretaris Jenderal BWF.
"Bukannya saya tak mau membagi berita ini, tetapi penting bagi kami untuk menjaga integritas kami dalam menginvestigasi sesuatu yang masih rahasia," ujar Lund sebagaimana dikutip dari New Strait times.
Pasalnya, perjudian itu ditakutkan bisa merembet pada tindakan pengaturan skor pertandingan atau match fixing.
"Dengan memanggil pemain atau pelatih bukan berarti mereka terlibat dalam match fixing. Namun kami ingin mendengar apa yang terjadi jika ada sesuatu yang mencurigakan," ujar Lund.
"Kami juga ingin atlet sadar jika BWF selalu mengawasi bila sesuatu yang aneh terjadi. Kami ingin melindungi atlet yang bersih dan kami melakukannya dengan sangat serius," tuturnya.
Keseriusan BWF dan BAM ini terhitung wajar, mengingat sebelumnya ada pebulu tangkis Malaysia yakni Zulfadli Zulkifli dan Tan Chun Seang yang terkena kasus match fixing sebelumnya.
Kedua pebulu tangkis itu terbukti bersala dan mendapat hukuman larangan bertanding selama 15 untuk Tan dan 20 tahun untuk Zulfadli.
View this post on Instagram
Source | : | BolaSport.com,News Strait Times |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR