Baca Juga: Timnas U-18 Indonesia Vs Myanmar - Satu Pemain Diragukan Tampil
Seketika pada 12 Mei 2019, karya ilmiah tentang tanaman Bajakah diikut sertakan ke dalam perlombaan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung dan meraih medali emas tingkah nasional.
Setelah itu, karya ilmiah tersebut diikuti sertakan ke dalam perlombaan dalam ajang World Invention Creativity Olympic di Korea Selatan pada 28 Juli 2019 dan kembali meraih penghargaan sebagai pemenang dengan meraih emas.
Kemudian, berita ketiga siswa SMA 2 Palangkaraya tersebut setelah memenangkan kejuaraan karya ilmiah dengan menemukan obat kanker paling ampuh menjadi viral di Indonesia.
Kini publik bertanya-tanya, kira-kira apasih khasiat dari tanaman Bajakah tersebut?
Baca Juga: Dua pemain Arsenal Ini Terciduk Makan Malam Bareng Pemain Tottenham Hotspur
Dilansir BolaStylo.com dari Kompas, peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat, Eko Suhartanto mengatakan bahwa tanaman Bajakah mengandung senyawa fitokimia yang memiliki khasiat sebagai anti-kanker.
"Ada tannin, ada flavonoid dan senyawa sehat fitokomia lain seperti steroid dan sejenisnya," kata Eko dikutip dari tayangan AIMAN yang disiarkan Kompas TV, Senin (12/9/2019) malam.
Dilansir BolaStylo.com dari Hello Sehat, senyawa fitokimia atau fitonutrien merupakan komponen yang memberikan warna, rasa, dan aroma dalam suatu jenis makanan.
Sayur, buah, kacang-kacangan, dan teh merupakan sumber dari fitonutrien tersebut berasal.
Sejatinya fitonutrien bukan zat gizi esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh melainkan dapat mengurangi risiko penyakit.
Secara garis besar, fitonutrien dapat membantu mencegah penyakit dengan cara berikut:
Tanaman Bajakah ini diklaim memiliki 40 macan zat penyembuh kanker diantaranya seperti flavonoid, fenolik, steroid, saponin, terpenoid, dan alkonoid.
Baca Juga: Persib vs Borneo FC - Robert Alberts Siap Curi Tiga Poin di Kandang!
Baca Juga: Kerap Dibandingkan, Cristiano Ronaldo Ungkap Alasan Dirinya Lebih Hebat dari Messi
Source | : | kompas,Hello Sehat |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR