Sai Praneeth berhasil mengulang sejarah yang sudah hampir punah bagi India di sektor tunggal putra.
Sebelum Sai Praneeth menembus semifinal, Legenda India, Prakash Padukone, mendapatkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia 1983 di Copenhagen, Denmark.
Setelah berhasil menyamai rekor seniornya, Sai Praneeth pun merasa bahagia dengan perjalanan kariernya.
Menggapi hal tersebut, dikutip dari BolaStylo.com dari BWF Badminton, Sai Praneeth mengungkapkan perasaannya setelah menuju semifinal.
"Ini adalah momen besar bagi hidup saya dan saya berharap ini akan menjadi titik balik bagi karier saya," kata Praneeth.
Di semifinal pebulu tangkis berusia 25 tahun tersebut akan berhadapan dengan unggulan pertama Kejuaraan Dunia 2019 asal Jepang, Kento Momota pada Sabtu, (24/8/2019).
Kento Momota merupakan juara bertahan dalam kompetisi tersebut, sehingga Sai Praneeth perlu waspada terhadapnya.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Ini Catatan Apik Jonatan Christie Tampil Selama Tahun 2019
Dalam menembus semifinal, Praneeth tidak sendirian berada di sektor tersebut.
Pusarla V Sindhu dari kategori tunggal putri pun berhasil menembus babak semifinal Kejuaraan Dunia 2019.
Namun, Pusarla V Sindhu berbeda dengan Praneeth, sebab dirinya selalu meraih gelar silver atau runner up di Kejuaraan Dunia pada tahun 2018 dan 2017.
Pusarla V Sindhu selalu tak berdaya ketika sudah mencapai final Kejuaraan Dunia.
Di Semifinal Pusarla akan bertemu dengan Chen Yu Fei asal China pada hari Sabtu, (24/8/2019).
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2019 - Momen Romantis Praveen/Melati yang Bikin Netizen Tanah Air Gemas
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR