BolaStylo.com - Mantan petinju kelas berat dunia, Mike Tyson, menunjuk seorang ilmuwan asal Amerika Serikat untuk bekerja sama dalam bisnis ganja.
Mike Tyson semakin menunjukkan keseriusannya dalam menekuni tanaman ganja.
Hal itu dibuktikan Mike Tyson dengan membangun perkebunan ganja seluas 40 hektar di Califronia, Amerika Serikat.
Tak hanya itu, Mike Tyson berencana membangun resor ganja seluas 169 hektar untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.
Baca Juga: Mike Tyson Akui Hamburkan Uang Rp 569 Juta Setiap Bulan untuk 10 Ton Ganja
Saking cintanya dengan tanaman ganja, Tyson sendiri melakukan berbagai hal demi tanaman tersebut.
Belum lama ini, Tyson menunjuk seorang ilmuwan dari Amerika Serikat untuk berkecimpung di dunia pengembangan ganja.
Adapun ilmuwan yang direkrut Tyson itu adalah Dennis Coluccim, ahli gangguan syaraf pendengaran dan keseimbangan dari Laguna Hill.
Baca Juga: Erwin Ramdani Ungkap Arti Selebrasi Tutup Mata Usai Bobol Gawang PSS Sleman
Coluccim akan bertugas meneliti manfaat tanaman ganja di kebun milik Tyson untuk keperluan medis.
Menurut Coluccim, tanaman ganja mengandung annabidiol (CBD) yang mampu menjadi obat ampuh tanpa efek samping terhadap penderita tinnitus atau hyperacusis.
Tinnitus adalah kondisi penyakit umum yang diderita lebih dari 50 juta orang di Amerika.
Baca Juga: Kata Pelatih Malaysia Usai Alami Kekalahan Jelang Lawan Timnas Indonesia
Menurut laporan Times of CBD yang dikutip BolaStylo.com, tinnitus adalan kondisi seseorang mengalami gangguan syaraf dengan gejala telinga selalu mendengar suara-suara bising.
Sedangkan hyperacusis adalah kondisi di mana pasien sering mengalami stres karena gangguan terlalu sensitif mendengarkan suara.
Untuk penyakit tinnitus, gangguan ini umumnya dialami oleh pasien dengan usia yang sudah lanjut.
Gangguan tersebut bisa dialami seseorang karena cedera kepala atau leher, virus, gangguan akustik berlebihan, penyakit pembuluh darah, dan masih banyak penyebab lainnya.
Baca Juga: Malaysia Kalah dari Yordania Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia
Sebagian penderita dua gangguan tersebut memang terbiasa dengan kebisingan di telinga mereka.
Akan tetapi, para penderita itu juga merasa tidak nyaman dengan gangguan yang mereka alami.
Banyak pengobatan gangguan tinnitus yang sampai saat ini masih bergantung dengan praktik terapi perilaku kognitif, terapi suara dan musik, dan meditasi untuk relaksasi.
Baca Juga: Yeyen Tumena Beberkan Kondisi Timnas Indonesia Seusai Uji Coba
Namun, tak sedikit juga obat-obat untuk menangani gangguan tinnitus yang menimbulkan efek samping.
Pada titik ini, Colucci dan Tyson ingin menangani gangguan tinnitus dan hyperacusis dengan pengobatan berbasis CBD, zat yang terkandung di ganja.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Siap Dipenjara Usai Mengirim Conor McGregor Beserta Timnya Masuk Rumah Sakit
Jika berhasil, Colucci akan menjadi ilmuwan pertama yang menemukan pengobatan gangguan tinnitus berbasis CBD.
Dengan demikian, Tyson bisa mewujudkan impiannya menggunakan tanaman ganja untuk kebutuhan medis dan obat masyarakat luas.
View this post on InstagramKAMU KUAT SLAVIA PRAHA ???????????? #ucl #championsleague #slaviapraha #slaviaprague #sneidjer #cech
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR