Petaka untuk tim tuan rumah datang di menit ke-72 ketika Stefano Sensi dijatuhkan oleh Fabiano Pisacane di kotak penalti Cagliari.
Lukaku yang ditunjuk sebagai eksekutor penalti il Nerazzurri sukses menjalankan kewajibannya.
Akan tetapi, mantan pemain Everton ini tak melakukan selebrasi dengan berlebihan karena ia mendapat pelecehan rasial dari fan Cagliari.
Ia hanya mengarahkan pandangannya ke arah para penggemar Cagliari yang meneriakinya sebagai monyet.
Baca Juga: Catatan Ini Buktikan Ahsan/Hendra Belum Pernah Kalah di Kejuaraan Dunia Sejak 2013 Silam!
Salah satu wartawan terpandang di Italia, Mattep Bonetti mengecam aksi rasis yang dilakukan sejumlah fan Cagliari tersebut.
Ia pun membandingkan kejadian yang dialami Moise Kean, yang juga mendapat pelecehan rasial kala masih membela Juventus.
"Aksi yang mengejutkan dari sekelompok fan Cagliari," ucap Matteo Bonetti.
"Lagi-lagi terdengar teriakan rasis dengan menyebut monyet saat Lukaku mengeksekusi penalti.
Baca Juga: Mengejutkan! Timnas Thailand Coret Striker yang Pernah Direkrut Manchester City dari Skuat
Cagliari.
2019 - Lukaku racially abused
2019 - Moise Kean racially abused
2018 - Blaise Matuidi racially abused
2017 - Sully Muntari racially abused
2010 - Mario Balotelli racially abused
2009 - Samuel Eto'o racially abusedHow many more before they are punished for this?? pic.twitter.com/Otuzmg8kyb
— Kasey Bennett (@KaseyBennett11) September 1, 2019
"Ini (rasisme) terjadi kembali usai pelecehan rasisme yang sama terhadap Moise Kean. Sesuatu harus dilakukan untuk mengatasi itu," imbuhnya.
Sehari sebelumnya, bek Chelsea asal Perancis, Kurt Zouma dikabarkan juga menerima pelehan rasial usai timnya gagal meraih kemenangan.
Hal itu tak lepas dari gol bunuh diri yang secara tak sengaja dilakukan Zouma, Chelsea yang sebelumnya unggul harus puas berbagi poin dengan tamunya Sheffield United dengan skor akhir 2-2.
Source | : | thesun.co.uk,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR