Meski demikian, Klopp mengaku bukan satu-satunya yang mengikuti pesta liar pada malam itu.
Kemudian, Klopp akhirnya terbangun dari tidur nyamannya dan turun dari truk untuk melihat sekitar.
Baca Juga: Pasca Kericuhan Suporter, Ratu Tisha Buka Suara Terkait Bidding Piala Dunia U-20 2021
Pelatih berusia 52 tahun tersebut baru sadar bahwa dirinya berada di halaman besar sendirian setelah turun dari truk.
Klopp berkeliling di sekitar untuk mencari sesuatu, namun ia melihat bentuk siluet manusia yang ada di depan dirinya sedang berjalan.
Lalu, Klopp bersiul cukup keras untuk memberi sebuah kode dan tiba-tiba bayangan siluet tersebut berhenti.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal Menang, Egy Maulana Vikri Berikan Suntikan Semangat untuk Para Senior
"Saya menunggu dan tiba-tiba melihat Hans-Joachim Watzke (CEO Borussia Dortmund), jadi saya dan dia adalah satu-satunya orang yang berada di aula yang luas ini," kata Klopp.
Drama kocak yang dipertontonkan Klopp dan Hans-Joachim Watzke ternyata tak berhenti setelah tak sadarkan diri akibat mabuk berat.
Baca Juga: 5 Fakta Laga Timnas Indonesia Vs Malaysia, Ada Ancaman Dilaporkan ke FIFA
Watzke dan Klopp kemudian keluar dari sebuah ruangan yang besar tersebut untuk ke pinggir jalan.
Tiba-tiba, Watzke menghentikan mobil Mercedes tua di pinggir jalan dan meminta untuk membawa mereka ke Italia.
Supir itu sempat menolak permintaan Watzke sebelum diberikan uang 200 euro untuk mengantarkan ke Negeri Pizza.
Baca Juga: Media Malaysia Soroti Andik Vermansah Usai Buka-bukaan Kekuatan Harimau Malaya
"Watzke duduk di depan, saya duduk di belakang. Kemudian saya membantingkan kepala ke samping, saya sangat lelah. Namun, tanpa sadar saya mendengar suara 'petok-petok-petok," kata Klopp.
Sempat terpikir seperti halusinasi, pelatih asal Jerman itu tak yakin dengan apa yang dilakukannya.
Ternyata benar, Klopp menumpang sebuah mobil penuh dengan banyak ayam di bagasinya.
Baca Juga: Nikmatnya Jadi Lionel Messi, Bisa Pergi Sesuka Hati dari Barcelona
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR