BolaStylo.com - Minuman energi merupakan minuman favorit untuk menambah kekuatan, namun mengundang masalah bagi kesehatan manusia.
Di Amerika Serikat, penjualan minuman energi terus meningkat dari tahun 2015 ke 2018 dengan pendapatan lebih dari 3 juta dollar atau kisaran 42 miliar rupiah.
Meski menenggak minuman energi itu dapat menyegarkan dan membuat pertahanan tubuh lebih baik, nyatanya hal itu bisa mengundang masalah kesehatan.
Dikutip BolaStylo.com dari Health, konsumsi minuman ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi menjadi tidak normal, detak jantung tidak teratur, kejang, stroke, dan serangan jantung.
Baca Juga: Flu Karena Sering Minum Es? Simak Dulu Penjelasan Berikut Ini
Sebuah studi menyebutkan bahwa anak muda yang sehat setelah mencoba minuman energi 24 ons atau satu botol dapat merusak fungsi pembuluh darah.
Pasalnya, dalam minuman energi ini mengandung kafein tinggi, serta stimulan tambahan seperti ginseng dan guarana.
Efek lain yang ditimbulkan oleh gabungan dari kafein tinggi dan ginseng atau guarana yakni dapat menutupi gejala kelelahan.
Baca Juga: Media Thailand Beberkan 4 Pemain Timnas Indonesia yang Wajib Diwaspadai
Padahal, sering menutupi kelelahan dengan meneguk minuman energi tidak baik bagi tubuh karena selalu dipaksa untuk beraktivitas.
Hal itu akan menyebabkan sakit dengan tekanan darah tinggi dan jantung menjadi tidak sehat.
Biasanya, para pekerja fisik selalu mengandalkan minuman energi ini untuk menambah stamina tubuh.
Baca Juga: Ngeri! Detik-detik Mobil 'Salto' di Balapan F3 GP Italia Sirkuit Monza
Tak hanya itu, pekerja kreatif sering kali mengandalkan minuman ini sebagai penangkal rasa lelah akibat deadline pekerjaan.
Meski demikian ada cara lain untuk menambah energi tanpa perlu minuman tersebut yaitu dengan menambah nutrisi seperti memakan buah-buahan atau tidur.
Baca Juga: Momen Konyol Neymar saat Nabrak Papan Iklan Usai Didorong Bek Kolombia
Baca Juga: Bukan Soal Kekayaan, Ini Tujuan Khabib Nurmagomedov Jadi Petarung
Source | : | Health |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR